ECONOMICS

Mulai Operasi Pertengahan 2022, Ini 18 Stasiun LRT Jabodebek

Advenia Elisabeth/MPI 16/09/2021 14:37 WIB

Proses pembangunan Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek sudah mendekati tahap akhir, bahkan moda transportasi ini diperkirakan dapat beroperasi mulai 2022.

Mulai Operasi Pertengahan 2022, Ini 18 Stasiun LRT Jabodebek. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Proses pembangunan Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek sudah mendekati tahap akhir, bahkan moda transportasi berbasis rel ini diperkirakan dapat beroperasi mulai 2022 mendatang. Terdapat 18 stasiun yang akan dipusatkan sebagai titik antar dan jemput penumpang.

Adapun 18 stasiun yang dimaksud, di antaranya Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya.

Vice President Public Relations PT KAI (Persero), Joni Martinus, mengatakan titik-titik penjemputan tersebut berada di lokasi-lokasi strategis mulai dari kawasan perumahan hingga kawasan bisnis.

“Tujuannya untuk memudahkan para penglaju untuk bertransportasi dari dan menuju Ibu Kota atau wilayah lainnya,” imbuhnya dalam keterangan resmi yang diterima MNC Portal Indonesia, Kamis (16/9/2021).

Berikutnya, Joni menerangkan, stasiun LRT terdiri dari 2 tipe yaitu tipe Interchange Station yakni Stasiun Cawang dan tipe Typical Station untuk 17 stasiun lainnya.

“Stasiun Cawang merupakan Interchange Station dikarenakan merupakan stasiun persimpangan atau stasiun transit. Dimana pelanggan dari stasiun Harjamukti yang ingin menuju ke arah Stasiun Jatimulya dapat berhenti dulu di Stasiun Cawang dan berganti kereta tujuan Stasiun Jatimulya, maupun sebaliknya,” jelas Joni.

Dari dua tipe stasiun tersebut, terdapat perbedaan yang mendasar. Yakni perbedaan jumlah jalur, luas stasiun dan fasilitas tambahan yang ada di dalamnya.

Interchange Station sendiri terdiri dari 3 lantai dimana lantai 1 yaitu area boarding dan komersial, lantai 2 area peron, dan lantai 3 adalah area komersial. Sedangkan untuk tipe Typical Station terdiri dari 2 lantai, dimana lantai 1 adalah area boarding dan lantai 2 merupakan area peron.

Dari sisi akses stasiun, stasiun LRT Jabodebek akan terintegrasi dengan berbagai moda transportasi umum. Misalnya Stasiun Dukuh Atas, lokasinya berada di dekat Stasiun KRL Sudirman, Stasiun MRT Dukuh Atas BNI, Stasiun KA Bandara BNI City, halte Transjakarta, serta berbagai moda transportasi lainnya.

“Ada juga Stasiun Halim yang terintegrasi dengan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung serta dekat dengan Bandara Internasional Halim Perdanakusuma. Sehingga akan memudahkan pelanggan yang akan menggunakan transportasi umum lanjutan,” kata Joni.

Untuk menunjang kenyamanan para pelanggan saat berada di stasiun, Joni menjelaskan, nantinya stasiun LRT Jabodebek akan dilengkapi dengan fasilitas akses berupa eskalator, tangga, lift, toilet, ruang menyusui, mushola, ruang kesehatan, Passenger Information Display System (PIDS), passenger announcement, dan CCTV.

Tak lupa, pada tiap-tiap stasiun LRT akan disediakan fasilitas tambahan guna memberikan layanan prioritas kepada pengguna kereta yang berkebutuhan khusus. Seperti, lift, gate, toilet serta tactile.

“Dengan hadirnya fasilitas tersebut diharapkan dapat mempermudah pelanggan disabilitas dalam melakukan mobilitas menggunakan LRT Jabodebek,” ucapnya.

Selain itu guna memberikan kemudahan dalam menggunakan LRT, masyarakat dapat memanfaatkan Kartu Uang Elektronik (KUE) Transportasi yang sudah ada misalnya KMT, Kartu Uang Elektronik ataupun dompet digital/e-wallet. (TYO)

SHARE