ECONOMICS

Muncul Klaster Covid-19 di Sekolah, Pemkot Malang Sebut PTM 100 Persen Masih Aman

Avirista M/Kontributor 21/01/2022 09:27 WIB

PTM 100 persen tetap akan digelar di Kota Malang di tengah ancaman peningkatan kasus Covid-19

Muncul Klaster Covid-19 di Sekolah, Pemkot Malang Sebut PTM 100 Persen Masih Aman (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengklaim pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen aman meski di tengah lonjakan kasus Covid-19. 

Syaratnya tentu penerapan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 yang digencarkan dan diperketat di masing-masing sekolah.  

Dari catatan di Satgas Covid-19 Jawa Timur ada tren kenaikan kasus dalam tiga hari terakhir, dimana terakhir pada 20 Januari 2022 tercatat ada 21 kasus Covid-19 di Kota Malang. Jumlah ini meningkat drastis dibanding pada 18 Januari 2022 dan 19 Januari 2022 dengan dengan 7 kasus Covid-19.  

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Malang Suwarjana memastikan, PTM 100 persen tetap akan digelar di Kota Malang di tengah ancaman peningkatan kasus Covid-19. Namun ia berkilah bila kemunculan klaster Covid-19 di sekolah bukan merupakan wewenangnya.  

"Kalau di wilayah kami ada terjadi ya hanya di sekolah itu saja yang akan kita tutup, bukan terus kita tutup semua. Kasihan lah anak-anak dan orang tua yang sudah senang tatap muka. Pak wali juga menghendaki terselenggaranya tatap muka ini,” ucap Suwarjana, ditemui wartawan pada Jumat pagi (21/1/2022) di Kota Malang.  

Dirinya menegaskan, bila kebijakan PTM 100 persen di Kota Malang disambut baik animo masyarakat, tak hanya didasari pada surat keputusan bersama (SKB) empat menteri. Sebab PTM dinilai lebih memudahkan siswa dan guru untuk melakukan pembelajaran.  

“Setiap kami tanya di lapangan, anak-anak ternyata lebih memilih PTM. Karena bisa lebih paham dan bisa bertemu teman dan gurunya. Demikian juga dengan orang tua yang kadang merasa sulit mengajari dan harus bekerja, lebih senang anaknya sekolah tatap muka,” ucapnya.  

Pihaknya mengklaim telah mengevaluasi secara rutin PTM 100 persen yang diterapkan sejak 10 Januari 2022 di tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Malang. Bahkan ia mengklaim evaluasi ini dilakukan setiap pekan demi memastikan kelancaran setiap PTM di masing-masing sekolah.  

“Evaluasi kita lakukan setiap akhir minggu atau tepatnya pada hari Sabtu. Sifatnya adalah laporan dari sekolah terkait jumlah peserta tatap muka, berapa yang tidak ikut, alasannya apa, kemudian ada kasus positif Covid-19 atau tidak. Alhamdulillah untuk yang ditangani Disdikbud Kota Malang, seperti SD, SMP negeri dan swasta, maupun TK dan PAUD itu masih aman,” terangnya. 

Disdikbud juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Malang untuk memastikan warga sekolah dalam kondisi sehat. Peserta didik usia 12 tahun ke atas 100 persen telah divaksin primer. Sedangkan untuk usia 6-11 tahun sudah mencapai 80 persen divaksin dosis pertama. Selain itu, juga dilaksanakan tes swab antigen secara acak, yaitu 20-25 persen untuk peserta didik dan semua guru atau tenaga non pendidikan.  

“Saya berharap para orang tua tidak merasa resah akan diselenggarakannya PTM ini. Namun harus tetap menjaga protokol kesehatan dan mengikuti kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan sekolah selama berlangsungnya PTM,” pungkasnya. 

Sebagai informasi, total ada 39 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 yang terdeteksi dari tiga sekolah di Kota Malang. Tiga sekolah ini yakni satu siswa di TK BA Restu, satu siswa di MIN Kota Malang, dan 37 siswa dan tenaga pendidik yang terkonfirmasi Covid-19 di MAN 2 Kota Malang. Pasca adanya kasus Covid-19 PTM 100 persen di dua sekolah yang ada di Jalan Bandung, Kota Malang, terpaksa ditutup. 

(SANDY)

SHARE