Negara G7 Sepakat Kurangi Ketergantungan terhadap China
ara pemimpin keuangan G7 berjanji untuk menjaga stabilitas sistem keuangan global setelah gejolak perbankan baru-baru ini.
IDXChannel - Para pemimpin keuangan G7 berjanji untuk menjaga stabilitas sistem keuangan global setelah gejolak perbankan baru-baru ini. Mereka juga berkomitmen untuk memberi peran yang lebih besar terhadap negara-negara berkembang dalam rantai pasokan.
“Kami berkomitmen untuk bersama-sama memberdayakan negara berpenghasilan rendah dan menengah untuk memainkan peran yang lebih besar dalam rantai pasokan melalui kerja sama yang saling menguntungkan,” kata Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G7mengatakan dalam komunike bersama, dilansir dari Reuters pada Kamis (13/4/2023).
Dalam komunike, mereka tidak menyebutkan nama China. Namun, mereka menggarisbawahi kebutuhan untuk mendiversifikasi rantai pasokan teknologi energi bersih yang terkonsentrasi di satu negara.
Negara G7 berusaha untuk mengurangi ketergantungan terhadap China. Sebagai pusat manufaktur dunia, China mendominasi sektor bahan baku baterai, semikonduktor, dan barang strategis lainnya.
"Kami berkomitmen untuk melindungi nilai-nilai bersama kami, sambil menjaga efisiensi ekonomi dengan menegakkan sistem multilateral yang bebas, adil, dan berbasis aturan," kata para pemimpin keuangan G7.
Pemimpin keuangan G7 bertemu di sela-sela pertemuan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia di Washington pekan ini. Selain isu rantai pasokan, mereka juga membahas situasi sektor keuangan setelah kebangkrutan beberapa bank di Amerika Serikat (AS) dan penjualan paksa Credit Suisse di Swiss.
“Kami menyoroti ketidakpastian terkait prospek ekonomi global,” kata mereka.
Mereka menegaskan sistem keuangan global masih tangguh.G7 terdiri dari Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang.
"Kami akan terus memantau perkembangan sektor keuangan dan siap mengambil tindakan untuk menjaga stabilitas dan ketahanan sistem keuangan global," kata para pemimpin keuangan G7. (WHY)