ECONOMICS

Negara-negara Asia Tenggara Sepakat Implementasikan ASEAN Digital Travel Wallet

Michelle Natalia 17/09/2021 15:30 WIB

Pada pertemuan AEM, para meneteri sepakat membentuk ASEAN Digital Travel Wallet.

Pada pertemuan AEM, para meneteri sepakat membentuk ASEAN Digital Travel Wallet. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan bahwa tiga poin hasil kesepakatan dan keputusan penting yang dihasilkan dari pertemuan ASEAN Economic Ministers (AEM) ke-53 pada tanggal 8-9 September lalu dan pertemuan ASEAN dengan mitra dialog pada tanggal 13-15 September 2021. 

"Poin pertama, para menteri sepakat untuk mendorong upaya pemulihan ekonomi di ASEAN sebagai dampak dari pandemi Covid-19, di antaranya melalui kolaborasi produksi vaksin di kawasan dan membentuk ASEAN Investment Facilitation Network (AIFF)," ujar Lutfi dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (17/9/2021). 

Selain itu, para menteri juga sepakat untuk mengimplementasikan ASEAN Travel Corridor Arrangement dan pembentukan ASEAN Digital Travel Wallet. Dalam pertemuan tersebut, mereka juga membahas permasalahan tingginya biaya logistik di kawasan dan mendorong inisiatif yang bersifat lintas sektoral guna mengatasi permasalahan tersebut, khususnya sebagai upaya untuk menurunkan trade cost dan memastikan kelancaran distribusi vaksin. 

"Poin kedua adalah mengintensifkan implementasi Persetujuan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang akan berlaku pada tanggal 1 Januari 2022," sambung dia.

Lufti mengatakan, Indonesia sebagai country coordinator RCEP meyakinkan negara ASEAN lainnya bahwa pelaksanaan implementasi RCEP dan seluruh anggota RCEP dapat membantu pemulihan ekonomi. Pertemuan juga sepakat agar sosialisasi kepada para pelaku usaha perlu diintensifkan untuk meningkatkan public awareness. 

"Poin terakhir adalah meningkatkan kualitas persetujuan ASEAN dengan mitra dialog (Upgrading ASEAN +1 FTAS). Kami berkomitmen dalam menjadikan perjanjian ASEAN+1 FTA tetap relevan, semakin trade facilitative, business friendly, dan resilience, diharapkan dapat diselesaikan dengan jangka waktu yang sudah disepakati dengan mengintensifkan diskusi di level teknis," pungkas Lutfi. (TIA)

SHARE