ECONOMICS

Neraca Pembayaran Indonesia Kuartal I-2025 Defisit USD0,8 Miliar

Kunthi Fahmar Sandy 22/05/2025 10:14 WIB

Bank Indoensia mencatat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal I-2025 mengalami defisit USD0,8 miliar.

Neraca Pembayaran Indonesia Kuartal I-2025 Defisit USD0,8 Miliar (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Bank Indoensia mencatat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal I-2025 mengalami defisit USD0,8 miliar.

Sementara posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2025 tercatat tetap tinggi sebesar USD157,1 miliar atau setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan, transaksi berjalan mencatat defisit yang lebih rendah. 

"Pada kuartal I-2025, transaksi berjalan mencatat defisit USD0,2 miliar (0,1 persen dari PDB), lebih rendah dibandingkan dengan defisit USD1,1 miliar (0,3 persen dari PDB) pada kuartal IV-2024," katanya di Jakarta Kamis (22/5/2025).

Adapun surplus neraca perdagangan barang meningkat, terutama disumbang oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas. Ekspor nonmigas menurun sejalan dengan perlambatan ekonomi global dan harga komoditas. 

Sementara itu, impor nonmigas turun lebih dalam khususnya pada kelompok bahan baku dan penolong. Di sisi lain, defisit neraca jasa meningkat dipengaruhi penurunan surplus jasa perjalanan (travel) sejalan dengan penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Defisit neraca pendapatan primer juga meningkat dipengaruhi oleh kenaikan  pembayaran imbal hasil investasi portofolio.

Kinerja transaksi modal dan finansial tetap terkendali di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat. 

Menurutnya, investasi langsung tetap membukukan surplus sebagai cerminan dari persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian dan iklim investasi domestik yang tetap terjaga. 

"Investasi portofolio juga meningkat, terutama dipengaruhi aliran masuk modal asing pada surat utang domestik," ujar dia. Sementara itu, investasi lainnya mencatat defisit dipengaruhi oleh penurunan penarikan pinjaman pemerintah dan swasta serta peningkatan investasi swasta pada beberapa instrumen finansial luar negeri. 

Dengan perkembangan tersebut, transaksi modal dan finansial pada kuartal I-2025 mencatat defisit USD0,3 miliar.

Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait, guna memperkuat ketahanan sektor eksternal. 

NPI 2025 diprediksi tetap sehat ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang berlanjut dan defisit transaksi berjalan yang terjaga dalam kisaran defisit 0,5 persen sampai dengan 1,3 persen dari PDB. 

"Surplus transaksi modal dan finansial didukung oleh aliran masuk modal asing sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik yang tetap baik dan imbal hasil investasi yang menarik," kata dia.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE