ECONOMICS

Neraca Perdagangan Surplus, BI: Ekonomi RI Makin Kuat

Michelle Natalia 16/04/2021 10:23 WIB

Bank Indonesia (BI) menilai ekonomi nasional semakin kuat, salah satu indikatornya adalah surplus neraca perdagangan Januari-Maret 2021 mencapai USD5,52 miliar.

Neraca Perdagangan Surplus, BI: Ekonomi RI Makin Kuat (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) menilai ekonomi nasional semakin kuat, salah satu indikatornya adalah surplus neraca perdagangan Januari-Maret 2021 mencapai USD5,52 miliar.

Deputi Komunikasi BI Erwin Haryono  memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

" Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk mendukung pemulihan ekonomi," kata Erwin di Jakarta, Jumat (16/4/2021).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Neraca perdagangan Indonesia Maret 2021 kembali surplus sebesar USD1,57 miliar d, meskipun sedikit menurun dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar USD 1,99 miliar dolar. Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia telah berturut-turut mengalami surplus sejak Mei 2020. 


Surplus neraca perdagangan Maret 2021 dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang berlanjut. Pada Maret 2021, surplus neraca perdagangan nonmigas sebesar 2,94 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan surplus pada Februari 2021 sebesar 2,43 miliar dolar AS. Perkembangan itu dipengaruhi oleh peningkatan ekspor nonmigas dari 14,40 miliar dolar AS pada Februari 2021 menjadi sebesar 17,45 miliar dolar AS. 

Ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti CPO dan bijih logam, serta sejumlah produk manufaktur, seperti besi dan baja serta mesin dan perlengkapan elektrik, tercatat membaik. Sementara itu, impor nonmigas mengalami peningkatan pada seluruh komponen, sejalan dengan aktivitas ekonomi domestik yang melanjutkan perbaikan.

 Adapun, defisit neraca perdagangan migas meningkat dari 0,44 miliar dolar AS pada Februari 2021 menjadi 1,37 miliar AS, dipengaruhi oleh impor migas yang meningkat di tengah ekspor migas yang relatif stabil.(RAMA)

SHARE