ECONOMICS

Nilai Tukar Petani Turun 2,18 Persen di April 2024

Atikah Umiyani/MPI 02/05/2024 13:45 WIB

BPS mengumumkan Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada April 2024 sebesar 116,79 atau turun 2,18 persen dibandingkan NTP bulan sebelumnya. 

Nilai Tukar Petani Turun 2,18 Persen di April 2024. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada April 2024 sebesar 116,79 atau turun 2,18 persen dibandingkan NTP bulan sebelumnya. 

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan penurunan NTP lantaran Indeks Harga yang Diterima Petani (It) turun sebesar 1,74 persen, sementara Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,45 persen

"Pada April 2024, NTP Provinsi Banten mengalami penurunan terbesar 6,31 persen dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Sulawesi Barat mengalami kenaikan tertinggi 6,81 persen dibandingkan kenaikan

NTP provinsi lainnya," tutur Amalia dalam konferensi pers hari ini, Kamis (2/5/2024).

Ia menambahkan, pada April 2024 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,58 persen yang utamanya disebabkan oleh kenaikan indeks pada sebagian besar kelompok pengeluaran.

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional April 2024 sebesar 120,25 atau turun 1,88 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.

Amalia mengungkapkan, komoditas yang dominan mempengaruhi penurunan indeks harga yang diterima petani adalah gabah, jagung, cabai rawit, dan cabai merah. 

"Di sisi lain terdapat komoditas yang dominan menghambat penurunan It nasional yaitu bawang merah, kakao atau biji coklat, dan kelapa sawit," urainya.

Amalia menambahkan, peningkatan NTP tertinggi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat naik sebesar 3,35 persen. Kenaikan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 3,70 persen atau lebih besar dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani yang mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen. 

Komoditas yang dominan mempengarui kenaikan It subsektor tanaman perkebunan rakyat adalah kakao atau biji coklat, kelapa sawit, dan kopi.

Adapun penurunan NTP terdalam terjadi pada subsektor tanaman pangan yang turun sebesar 7,64 persen. Penurunan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani turun 7,10 persen sementara indeks harga yang dibayarkan petani mengalami kenaikan sebesar 0,59 persen. 

"Komoditas yang dominan mempengaruhi penurunan It adalah gabah jagung dan ketela pohon," tutup Amalia. 

(NIA)

SHARE