Objek Pariwisata Goa Sunyaragi Akan Ditutup Imbas Konflik Keraton Cirebon
Tidak sedikit wisatawan yang sengaja datang ke Cirebon hanya untuk ke Goa Sunyaragi.
IDXChannel - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Cirebon menyikapi akan ditutupnya Objek Wisata Taman Air Goa Sunyaragi Cirebon pada Sabtu - Minggu (13-14/11/2021).
Kepala Bidang Pariwisata Disparbud Kota Cirebon, Hanry David berharap penutupan Goa Sunyaragi tidak sampai terjadi. Pihaknya pun berharap persoalan yang ada di dalam lingkungan Keraton Kasepuhan dapat diselesaikan dengan cara yang baik.
"Harapan kami, Disparbud Kota Cirebon, seyogyanya Goa Sunyaragi tetap buka. Tapi, kalau ada persoalan semoga bisa diselesaikan dengan cara baik," ungkap Hanry David saat dihubungi MNC Portal Indonesia melalui sambungab telepon, Jumat (12/11/2021).
Dikatakannya lebih lanjut, berdasarkan monitoring pihaknya sejauh ini, Goa Sunyaragi berperan penting dalam kehidupan pariwisata di Kota Cirebon dan tidak sedikit wisatawan yang sengaja datang ke Cirebon hanya untuk ke Goa Sunyaragi.
"Dari monitoring kami, Goa Sunyaragi memiliki peranan penting untuk wisata cirebon. Banyak pengunjung yang hadir ke sana," ucapnya.
Disinggung apakah pemerintah, dalam hal ini Disparbud dapat turun tangan terkait permasalahan yang ada di keraton. Hanry David menilai hal itu merupakan internal keraton.
"Kalau itu (turun tangan konflik keraton), harus pimpinan tertinggi, ini ranah pihak keluarga keraton. Kami khawatir nanti ada salah pengertian, semoga ada penyelesaian terbaik," kata Hanry David.
Sebelumnya, Badan Pengelola Taman Air Goa Sunyaragi (BP TAGS) akan menutup Objek Wisata Goa Sunyaragi di Kelurahan Sunyaragi Kecamatan Kesambi Kota Cirebon.
Penutupan objek wisata Goa Sunyaragi ini akan dilakukan pada hari Sabtu 13 November 2021 mulai pukul 08.00 WIB hingga hari Minggu 14 November 2021.
Pimpinan BP TAGS, R Chaidir Susilaningrat menjelaskan jika penutupan akan dilakukan dengan menutup semua akses ke objek wisata Goa Sunyaragi.
"Penutupan ini sebagai refleksi (gerakan) untuk mengkritisi konflik internal BPTAGS dan Keluarga PRA Luqman Zulkaedin," ujar Chaidir, Jumat (12/11).
Menurut Chaidir, sebenarnya ada beberapa hal yang menjadi kritik bagi kepemimpinan PRA Luqman namun masalah yang paling utama adalah kondusifitas.
"Kami meminta PRA Luqman lebih profesional dalam memimpin Badan Pengelola, karena Goa Sunyaragi ini merupakan Objek Wisata warisan budaya nasional yang perlu dilestarikan," tambah Chaidir. (TIA)