OIKN Buka-bukaan Kelanjutan IKN di Era Prabowo
Otorita IKN (OIKN) mengungkapkan kelanjutan proyek pembangunan di IKN di era pemerintahan Prabowo-Gibran.
IDXChannel - Otorita IKN (OIKN) mengungkapkan kelanjutan proyek pembangunan di IKN di era pemerintahan Prabowo-Gibran.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono mengaku, belum mendapatkan arahan lebih lanjut terkait groundbreaking proyek yang telah dilakukan Presiden ke-7 Jokowi.
"Belum ada informasi apa-apa (kelanjutan groundbreaking IKN). Kita lanjut (pembangunan) saja terus, intinya kan ini keberlanjutan," kata Agung saat ditemui di Kompleks DPR usai Raker bersama Komisi II, Rabu (30/10/2024).
Meski demikian, Agung memastikan, belum ada sentimen negatif dari para pelaku usaha yang disebut ke depannya akan menjadi tulang punggung pembangunan IKN. Sebab dukungan pemerintah lewat APBN untuk IKN hanya 20 persen dari kebutuhan biaya pembangunan.
"Saya dengar tidak ada apa-apa tuh (kekhawatiran pelaku usaha). Lanjut saja semua. Kalau LOI (Letter of Indemnity)ada terus. Tapi kita tidak mau hanya LOI, harus seluruh proses jalan," ujar Agung.
Saat ini, Agung mengaku, pemerintah akan lebih fokus terlebih dahulu untuk membangun kelengkapan infrastruktur dasar di IKN, terutama di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) yang rencananya akan menjadi pusat pemerintahan baru.
"Intinya kita mau membangun dulu di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan," ujarnya.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga menuturkan, pembangunan KIPP IKN terbagi dalam tiga tahap pengerjaan.
"Kita sudah sekira 93 persen untuk batch 1, batch 2 sekitar 60 persen, dan batch 3 hampir 20 persen," ujar Danis saat dihubungi MNC Portal, Sabtu (12/10).
Danis merinci, progres batch 1 mulai terkontrak sejak 2020 sebanyak 40 paket pekerjaan senilai Rp25 triliun. Progresnya saat ini sudah mencapai 93,9 persen.
Progres Batch 2 terkontrak sejak April 2023 sebanyak 31 paket senilai Rp27,6 triliun dengan progres terkini 63,1 persen. Sedangkan progres Batch 3 sudah 17,4 persen yang terkontrak sejak Desember 2023 sebanyak 38 paket pekerjaan senilai Rp36,3 triliun.
(Fiki Ariyanti)