ECONOMICS

OJK Klaim Kredit Perbankan Tumbuh 10,66 Persen 

Rizky Fauzan 01/08/2022 21:35 WIB

OJK mengatakan bahwa ada dua perkembangan penting yang dibahas pada Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) III Tahun 2022.

OJK Klaim Kredit Perbankan Tumbuh 10,66 Persen 

IDXChannel - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan bahwa ada dua perkembangan penting yang dibahas pada Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) III Tahun 2022.

Mahendra membeberkan, pertama, stabilitas sistem keuangan dan kinerja sektor jasa keuangan relatif terjaga, dengan intermediasi jasa keuangan yang tumbuh sejalan dengan kinerja perekonomian nasional.

"Kredit perbankan dalam triwulan 2 tahun ini tumbuh 10,66% yoy, per Juni 2022, yang ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi 12,87%. Sementara itu dana pihak ketiga tumbuh sebesar 9,13% yoy di tengah giro yang tumbuh 19,57% dan tabungan 12,31%," ujar Mahendra dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK III Tahun 2022 secara virtual, Senin (1/8/2022). 

Dia mengatakan, sejalan dengan kinerja intermediasi perbankan, penyaluran pembiayaan juga melanjutkan tren yang positif dengan pertumbuhan 5,63% yoy per Juni 2022. Didukung pembiayaan terutama investasi dan modal kerja yang tumbuh masing-masing 19,6% dan 18,8%.

Industri perasuransian, berhasil meningkatkan penghimpunan premi hingga Rp 27,8 triliun pada Juni 2022, dengan premi asuransi jiwa mencapai Rp15,2 triliun dan asuransi umum mencapai Rp12,6 triliun. 

"Sedangkan penghimpunan dana di pasar modal hingga 26 Juli 2022 mencapai Rp123,5 triliun dengan tambahan 32 emiten baru," katanya.

Adapun, kinerja pasar saham menguat 5,7% ke level Rp6.898 per 27 juli 2022 dan termasuk dalam bursa saham yang memiliki kinerja terbaik di kawasan hal ini ditunjang dengan operasi di pasar saham sebesar Rp58,29 Triliun di tengah gejolak pasar keuangan Global.

"Namun demikian perlu dicermati bahwa tekanan terhadap pasar keuangan Global juga sudah mulai berdampak pada pasar saham domestik Hal ini terlihat dari meningkatnya kualitas di pasar saham domestik yang secara keseluruhan masih mencatatkan inflow sebesar Rp58, 29 Triliun," katanya.

Mahendra membeberkan, yang kedua, risiko kredit terjaga baik pada industri perbankan maupun pada pembiayaan didukung likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat.

"Npl gross perbankan Juni 2022 terpantau turun menjadi 2,86% sementara rasio npf perusahaan pembiayaan di level 2, 81% divinitas perbankan memadai dengan rasio alat likuid terhadap non Core deposit di level 133, 35% dan alat likuid terhadap DPK di level 9,99% per Juni 2022," ujarnya.

(NDA)

SHARE