Oknum Petugas Kimia Farma Diduga Gunakan Rapid Antigen Bekas, Ini Kata Polisi
Polisi masih menyelidiki dugaan penggunaan rapid antigen bekas di Bandara Kualanamu.
IDXChannel - Kronologi penggerebekkan layanan pemeriksaan cepat (Rapid Test) antigen di Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang, Sumatera Utara pada Rabu, 27 April 2021 kemarin, telah beredar luas di grup-grup perbincangan (WhatsApp) kalangan jurnalis di Medan pada Kamis (28/4/2021)
Dalam kronologi itu penggerebekkan disebut diawali dari pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang petugas yang menyamar, setelah Polisi mendapatkan banyaknya laporan warga yang mengaku dinyatakan positif Covid-19 dari layanan Rapid Test Antigen di Bandara Kualanamu.
Sekira pukul 15.05 WIB, personel Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut yang berpakaian sipil menyamar sebagai calon penumpang salah satu pesawat. Petugas itu lalu melaksanakan test rapid antigen di layanan yang disediakan di lantai Mezzanine, Bandara Kualanamu. Selanjutnya petugas krimsus mengisi daftar calon pasien untuk mendapatkan nomor antrian.
Setelah mendapatkan nomor antrian maka petugas dipanggil masuk ke ruang pemeriksaan untuk diambil sampel yang dimasukkan alat tes rapid antigen ke dalam kedua lubang hidungnya.
Setelah selesai pengambilan sampel, petugas menunggu hasil rapid antigen. Berselang sekira 10 menit menunggu, hasil di yang didapatkan dinyatakan 'Positif'.
Setelah itu terjadi perdebatan dan saling balas argumen maka diperiksa seluruh isi ruangan labolatorium rapid antigen dan para petugas Kimia Farma dikumpulkan. Maka petugas mendapati barang bukti ratusan alat yang di pakai untuk rapid antigen untuk pengambilan sampel bekas dan telah didaurulang.
Kemudian pada pukul 16:15 WIB, AKP Jeriko yang merupakan Kanit 2 Subdit 4 Tipiter Krimsus Poldasu membawa 4 petugas Kimia Farma berikut barang bukti guna pemeriksaan lebih lanjut.
Adapun barang bukti yang disita Polisi dari penggerebekkan itu, kata Hadi, yakni 2 unit komputer, 2 unit printer, uang tunai, serta ratusan alat rapid test bekas yang sudah dicuci bersih dan telah dimasukkan kembali ke dalam kemasan dan siap digunakan kembali. Polisi juga menyita ratusan alat pengambil sampel rapid antigen yang masih belum digunakan.
Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Hadi Wahyudi, saat dikonfirmasi belum mau membenarkan kronologis penggerebekkan yang telah beredar tersebut. Namun ia juga tak membantahnya. "Masih didalami penyidik," kilahnya. (TIA)