ECONOMICS

Omicron Bisa Disembuhkan dengan Isoman di Rumah, Asalkan...

Iqbal Dwi Purnama 07/02/2022 13:30 WIB

Epidemiolog Griffith Universitas Australia, Dicky Budiman mengatakan tidak semua masyarakat mempunyai fasilitas klinis yang sesuai dengan standar untuk isolasi.

Pasien isolasi mandiri (Ilustrasi)

IDXChannel - Epidemiolog Griffith Universitas Australia, Dicky Budiman mengatakan tidak semua masyarakat mempunyai fasilitas klinis yang sesuai dengan standar untuk isolasi mandiri di rumah.

Menurutnya kunci dari penanganan Covid-19 bukan hanya sekedar membatasi mobilitas masyarakat. Sebab yang paling penting adalah bagaimana pemerintah melakukan deteksi dini dan sebaran vaksinasi yang merata di seluruh wilayah Indonesia.

"Bukan di PPKM, apapun levelnya kuncinya saat ini adalah deteksi dini, menemukan kasus infeksi ini, kemudian menempatkan di isolasi karantina," kata Dicky dalam Market Review IDXChannel, Senin (7/2/2022).

"Betul memang ini bisa pulih di rumah, tapi harus ada memastikan bahwa orang yang melakukan isolasi mandiri ini memenuhi kriteria klinis, kalau itu tidak terpenuhi, ya harus terpadu, tidak bisa dirumah," sambungnya.

Dicky menjelaskan kasus kematian Covid-19 di Amerika Serikat banyak disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang menolak untuk mendapatkan vaksin. Sehingga kaum rentan yang memiliki penyakit komorbid mudah tertular dan mengakibatkan kematian.

"Amerika sebanyak kurang lebih 60 juta masyarakatnya tidak mau di vaksinasi, sehingga kematian disana cukup tinggi, ini yang saya khawatirkan untuk konteks Indonesia," sambungnya.

Dicky mengingatkan kepada masyarakat dan pemerintah untuk tidak menganggap remeh kasus Covid-19 varian Omicron ini. Bagiamanapun ketersediaan dan kemampuan fasilitas dan tenaga kesehatan masih terbatas jika dilanda gelombang virus omicron yang besar.

"Kalau berbicara kematian, ini karena atau dibanyak wilayah, cakupan vaksinasi tidak memadai, dan deteksi dininya juga tidak kuat, sehingga orang sakit, karena dia berisiko, karena telat penanganan membuat penanganan menjadi tinggi," pungkasnya.

(NDA)

SHARE