Omicron Masuk Indonesia, Satgas Minta Tenaga Kesehatan di Bandung Barat Waspada
Nakes di tiga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) diminta tetap waspada mengantisipasi lonjakan ketiga Covid-19.
IDXChannel - Tenaga kesehatan (nakes) di tiga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) diminta tetap waspada mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 gelombang ketiga usai varian Omicron ditemukan masuk Indonesia.
Meskipun tidak diharapkan, namun antisipasi harus dilakukan ketika sewaktu-waktu munculnya kasus warga atau pasien yang terpapar virus varian baru tesebut dan harus menjalani isolasi di rumah sakit.
"Kami meminta agar tenaga kesehatan dan rumah sakit siap dalam mewaspadai kemunculan Omicron. Walaupun saat ini keterisian tempat tidur pasien COVID-19 di rumah sakit rujukan nol pasien," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Pemda KBB, Agus Ganjar Hidayat, Senin (20/12/2021).
Langkah antisipasi dilakukan lebih kepada kesiapan sarana dan prasarana di rumah sakit. Khususnya di tiga rumah sakit yang dibawah naungan Pemda KBB. Supaya siaga 24 jam penuh, baik fasilitas sarana prasarana maupun tenaga medisnya.
Seperti di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cikalongwetan 34 bed, RSUD Lembang 34 bed, serta RSUD Cililin 30 bed. Ruang isolasi di tiga RSUD itu disiapkan untuk menghadapi lonjakan kasus gelombang ketiga. Mengingat di rumah sakit itu sudah ada ruang isolasi khusus pasien COVID-19.
"Kami berharap tidak muncul kasus Omicron di KBB, tapi kalau ada ya kita udah siap untuk ruang isolasinya di rumah sakit," kata Agus.
Lebih lanjut dikatakannya, saat ini tingkat keterisian ruang isolasi di tiga rumah sakit rujukan COVID-19 itu kosong. Tidak adanya kasus pasien yang dirawat itu sudah terjadi sejak sebulan terakhir. Sementara kasus yang terkonfirmasi positif hanya tinggal tiga orang.
Rincian kasus COVID-19 di KBB secara keseluruhan yakni total ada 19.145 kasus. Sebanyak 3 orang positif aktif, 18.876 orang dinyatakan sembuh, dan 266 orang meninggal dunia. Untuk tiga yang terkonfirmasi positif itu hanya menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
"Bed pasien COVID-19 di rumah sakit rujukan kosong. Vaksinasi juga terus digencarkan dan ke depan akan dilakukan ke anak usia 6-11 tahun," tuturnya.
(NDA)