Omicron Mengganas, Alvin Lie Minta Pemerintah Perketat Penerbangan Luar Negeri
Pengamat penerbangan Alvin Lie angkat bicara soal antisipasi omicron dalam sektor penerbangan.
IDXChannel — Pengamat penerbangan Alvin Lie menilai kasus Omicron sudah kian bertambah di Indonesia dan harus segera dilakukan sejumlah antisipasi khususnya dalam mobilitas masyarakat dalam aktivitas penerbangan.
Alvin Lie mengatakan Pemerintah harus lebih bijak dan segera melakukan pembatasan yang lebih ketat khususnya bagi Warga Negara Asing (WNA) yang akan melakukan perjalanan ke dalam negeri hingga memberhentikan WNI untuk melakukan perjalanan ke Luar Negeri.
“Terkait kaus omicron yang bertambah, ada sejumlah maskapai di luar negeri yang membatalkan penerbangannya. Saya berharap dan meminta pemerintah untuk semakin bijak dan lebih memperketat serta mengawasi gerbang penerbangan internasional, membatasi lebih ketat lagi orang-orang dari luar yang boleh masuk ke Indonesia dan juga sebaliknya,” kata Pengamat Penerbangan Alvin Lie saat dihubungi MNC PORTAL, Rabu (29/12/2021).
Alvin Lie mengatakan untuk penyebaran kasus varian baru Covid-19 Omicron telah didominasi oleh kasus Import yang berasal dari luar negeri.
“Sekarang harus Lebih selektif lagi untuk mengizinkan penumpang dari negara lain untuk bisa keluar masuk Indonesia, jadi pemerintah juga harus segera memperketat sejumlah mobilitas,” tambahnya.
Tak hanya itu, Alvin lie meminta untuk kewajiban karantina ini manajemennya perlu diperbaiki dan sejumlah regulasi dan prosedur lebih diperketat dan tidak ada dilakukan diskriminasi bagi sejumlah kalangan.
“Akhir-akhir ini banyak keluhan soal karantina tentang kapasitas, tentang biaya karantina gratis di wisma atau bayardi hotel kalau bisa ya diefektifkan lagi agar efektif mencegah varian Omicronnya,” ungkapnya.
Harapan kedepan, Pemerintah dapat melakukan percepatan program vaksinasi di sejumlah daerah yang belum terjangkau dan khususnya vaksin bagi anak agar dapat memudahkan tracing dan testing oleh Pemerintah.
“Saya berharap tidak ada lagi pejabat maupun pesohor seperti selebritis yang diistimewakan atau dibeda-bedakan untuk regulasi karantina. Apa yang diatur dalam peraturan yang berlaku maka itu harus ditegakan karena kan virus tak pandang pejabat,” pungkasnya.
(IND)