Optimalisasi Aset Negara, LMAN Gelar The Asset Manager 2023
LMAN menitikberatkan kompetisi The Asset Manager pada pengelolaan aset-aset di wilayah Jakarta, dengan mempertimbangkan rencana pemindahan ibu kota ke IKN.
IDXChannel - Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) resmi menggelar kompetisi pengelolaan aset negara yang bertajuk The Asset Manager 2023.
Penyelenggaraan event tersebut dinilai sebagai sebuah langkah strategis dalam meningkatkan sinergi pengoptimalisasian aset negara.
"The Asset Manager diharapkan menjadi milestone penting dan berdampak besar bagi implementasi optimalisasi aset negara di seluruh lini, termasuk kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," ujar Direktur Utama LMAN, Basuki Purwadi, dalam keterangan resminya, Rabu (18/10/2023).
Menurut Basuki,The Asset Manager merupakan kegiatan tahunan LMAN yang bertujuan untuk membangun kesadaran dan kompetensi pengguna aset, khususnya Barang Milik Negara (BMN) di lingkungan kementerian/lembaga, Badan Layanan Umum (BLU), pemerintah daerah, dan BUMN.
Untuk penyelenggaraan tahun ini, LMAN menitikberatkan kompetisi The Asset Manager pada pengelolaan aset-aset di wilayah Jakarta, dengan mempertimbangkan rencana strategis nasional pemindahan Ibu Kota Nusantara.
Karenanya, studi kasus yang harus diselesaikan para peserta terdiri dari berbagai aset negara, baik kelolaan LMAN maupun kelolaan instansi yang menjadi mitra advisory LMAN, yang berada di wilayah Jakarta.
Dengan adanya pemindahan ibu kota, pengelolaan aset negara, terutama di Jakarta, dinilai membutuhkan sumber daya manusia (SDM) dengan ide kreatif dan inovatif, sehingga aset negara yang ditinggalkan tetap dapat menghasilkan nilai tambah.
Dengan demikian, diharapkan aset tersebut tidak justru menjadi beban fiskal bagi keuangan negara untuk ke depannya.
Misi tersebut sejalan dengan keinginan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, yang dalam sambutannya, menyatakan bahwa Indonesia memiliki banyak sumber daya yang memadai untuk bisa dimanfaatkan sebagai sumber pembangunan.
Untuk itu, Sri menekankan pentingnya upaya meningkatkan kemampuan mengelola aset negara. Salah satunya melalui skema pembiayaan kreatif (creative financing).
"Tidak hanya bekerja keras untuk mendapatkan aset, tapi kita juga harus bekerja keras untuk membuat aset yang sudah kita miliki bisa menimbulkan manfaat ekonomi, nilai tambah, dan meningkatkan revenue untuk memelihara aset menjadi lebih baik," tegas Sri Mulyani. (TSA)