ECONOMICS

Pak Mendag Tolong! Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Masih Mahal

Advenia Elisabeth/MPI 27/01/2022 14:11 WIB

Minyak goreng kemasan di pasar tradisional bilangan Bekasi masih mematok harga Rp20.000 per liter.

Pak Mendag Tolong! Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Masih Mahal (FOTO:MNC Media)

IDXChannel -  Kementerian Perdagangan telah menetapkan kebijakan minyak goreng satu harga di pasar tradisional mulai Rabu (26/1/2022). 

Namun kenyataannya, minyak goreng kemasan di pasar tradisional bilangan Bekasi masih mematok harga Rp20.000 per liter. 

Salah satu pedagang sembako, Eka (30), mengaku masih menjual minyak goreng kemasan seharga Rp 20.000 per liter dan Rp 40.000 ribu untuk ukuran 2 liter. Sebab, harga yang didapat dari sales agen masih dijual dengan harga tinggi.  

"Masih harga lama (minyaknya), satu liternya Rp 20.000, yang 2 liternya Rp 40.000. Saya nggak bisa kasih harga di bawah itu, soalnya dari agennya aja masih mahal," ujar Eka kepada MNC Portal Indonesia (MPI) saat ditemui di lokasi, Kamis (27/1/2022). 

Dia menyebut, harga minyak goreng 1 karton berisi 12 kemasan ukuran 1 liter sebesar Rp 224.000. Artinya harga per liternya Rp 18.600. Sedangkan untuk ukuran 2 liter per karton isi enam kemasan sebesar Rp 232.000. Artinya, harga per kemasan sebesar Rp 38.600.  

"Jadi yang ukuran 1 liter saya jual Rp 20.000 ke pembeli, nah yang 2 liternya Rp 40.000. Itu harga yang saya dapat saat ini. Belum ada sales ngasih harga murah," jelas Eka.  

Saking mahalnya minyak goreng di tengah harga subsidi Pemerintah, tutur Eka, pembeli sampai berulang kali bertanya ke dirinya. "Bu, minyak kan sudah murah. Kok ini masih mahal," ucapnya memperagakan pembeli di warungnya.  

Karena Eka sudah menerangkan sejujurnya kepada pembeli, namun tetap tak percaya, dia sampai menunjukkan struk pembelian minyak goreng yang dibeli melalui sales agen.  

"Pembeli tuh masih nggak percaya kalau minyak masih mahal. Dikiranya saya bohong. Saya kasih unjuk aja struk pembelian saya dari sales agen. Setelah itu baru mereka percaya," terangnya.  

Eka bercerita, ada pedagang makanan yang membeli minyak goreng ditokonya karena tidak kedapatan minyak goreng Rp 14.000 di ritel modern.  

Padahal, Eka sudah menganjurkan untuk beli di supermarket saja biar bisa beli murah, namun pembeli tersebut sudah pasrah karena setiap antri selalu tidak kedapatan. 

"Ada pedagang makanan waktu itu beli minyak di sini. Kasian saya liatnya, bawa uang pas-pasan. Saya saranin aja buat beli minyak di supermarket biar lebih murah harganya. Soalnya di tempat saya masih mahal. Tapi pembeli itu nggak mau datang lagi ke supermarket karena takut nggak dapet lagi sudah antri lama tapi nggak kebagian juga," ungkapnya.  

Eka berharap, distribusi minyak goreng satu harga bisa segera terealisasi di pasar tradisional, supaya pembeli yang datang bisa mendapatkan minyak goreng murah seharga Rp 14.000 per liter. 

"Semoga cepet ada di pasar. Biar nggak pada komplain terus minyak mahal," tandasnya.

(SANDY)

SHARE