Pakai Lahan Hutan Negara, Kepala BPN Sebut IKN Nusantara Sudah Siap Bangun
sekitar 10 persen sisanya masih dikuasai oleh masyarakat setempat, dan akan segera dibebaskan secara bertahap
IDXChannel - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan Djalil, mengatakan bahwa kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dibangun di atas lahan yang merupakan kawasan hutan tanaman industri yang sejak awal dikuasai oleh negara.
Karenanya, Sofyan menegaskan bahwa proses pembangunan IKN dapat dipastikan bakal berjalan lancar dan tidak akan terhambat oleh permasalahan pembebasan lahan.
"Sejak awal sudah dikuasai secara langsung oleh negara, jadi tidak ada masalah. Sudah siap (untuk dibangun)," ujar Sofyan, dalam Market Review IDXChanel, Kamis (31/3/2022).
Nantinya, menurut Sofyan, kawasan hutan tersebut bakal dipersiapkan untuk pembangunan gedung-gedung pemerintahan, seperti istana presiden, wakil presiden, komplek parlemen, lembaga yudikatif, serta kantor-kantor kementerian.
Secara umum Sofyan menjelaskan bahwa dari total lahan IKN, sekitar 90 persen diantaranya merupakan milik negara. Baru sekitar 10 persen sisanya masih dikuasai oleh masyarakat setempat, dan akan segera dibebaskan secara bertahap menyesuaikan progress pembangunan yang sedang berjalan.
"Untuk kawasan inti pemerintah itu 90 persen tanahnya adalah tanah negara. Lalu 10 persen lagi memang masih terkendala karena klaim penguasaan masyarakat. Ini akan ditertibkan nanti sesuai perkembangan pembangunan," tutur Sofyan.
Kawasan-kawasan yang masih bermasalah tersebut, disebut Sofyan, sebagian merupakan kawasan hutan yang sebelumnya tidak berpenghuni. Namun ada juga yang merupakan kawasan non hutan yang masih dimiliki oleh industri maupun perorangan.
"Kami sudah melakukan IP4T, Identifikasi, Penguasaan, Pemanfaatan, dan Pemilikan Tanah, kami sudah memiliki data tanah masyarakat siapa dan berapa memiliki," tegas Sofyan. (TSA)