Pakai Pemanas Listrik Karena Gas Menipis, Warga Jerman Terancam Pemadaman Bergilir
Jerman bersama dengan negara-negara Uni Eropa lainnya tengah berjuang keras untuk mendukung rumah dan industri yang terbebani oleh lonjakan harga energi.
IDXChannel - Permasalahan krisis energi sepertinya benar-benar membuat masyarakat, terutama di kawasan Uni Eropa, menjadi serba dilematis. Seperti halnya yang dirasakan oleh masyarakat Jerman.
Seiring dengan makin menipisnya pasokan gas yang tersedia, masyarakat Negeri Panser dilaporkan mulai gencar menggunakan pemanas bertenaga listrik guna menghangatkan hunian mereka di tengah musim dingin ekstrim yang melanda.
Secara nasional dilaporkan bahwa terjadi aksi beli yang cukup massif terhadap alat pemanas ruangan bertenaga listrik hingga mencapai 600 ribu unit pada semester I-2022 lalu. Jumlah tersebut terhitung meningkat 35 persen dibanding periode sama tahun 2021.
Bahkan di beberapa wilayah dilaporkan terjadi aksi borong dan upaya penimbunan pasokan, dengan harapan dapat dijual kembali dengan harga tinggi saat musim dingin tiba.
"Kekhawatiran (yang muncul) bahwa mereka membebani jaringan listrik yang tersedia. Misal ketika banyak rumah tangga menyalakan kipas pemanas di satu bagian kota pada saat yang bersamaan di malam musim dingin," ujar Direktur Pelaksana Asosiasi Utilitas Energi dan Air Jerman (Bundesverband der Energie und Wasserwirtschaft/BDEW), Kerstin Andreae, sebagaimana dilansir Reuters, Senin (12/9/2022).
Jika pemakaian alat pemanas listrik tersebut tidak dihemat, menurut Andreau, dikhawatirkan bakal membuat konsumsi berikut tagihan listrik per rumah tangga membengkak, sehingga semakin menambah beban masyarakat di saat krisis ini.
Selain itu, bukan tidak mungkin bila waktu dan durasi pemakaian alat-alat tersebut tidak diatur, bukan tidak mungkin terjadi kelebihan beban pemakaian dan mengganggu jaringan listrik yang tersedia. Jika kondisi itu benar-benar terjadi, maka pemadaman listrik secara bergilir merupakan jalan keluar satu-satunya.
"Perlu ada penyesuaian dan tindakan (pengaturan) lanjutan agar tidak terjadi gangguan yang meresahkan," tutur Andreae.
Sebagaimana diketahui, Jerman bersama dengan negara-negara Uni Eropa lainnya tengah berjuang keras untuk mendukung rumah dan industri yang terbebani oleh lonjakan harga energi pasca Rusia memutuskan menghentikan pasokan gasnya melalui pipa gas alam Nord Stream 1.
Senada dengan Andreae, Presiden Agen Jaringan Federal Jerman, juga mengatakan bahwa pemadaman listrik bisa saja terjadi bila warga Jerman menggunakan pemanas listrik secara berlebihan dan tanpa kontrol memadai yang dilakukan oleh pemerintah.
"Dengan peralihan (dari konsumsi gas ke listrik) secara tiba-tiba dan berlebihan, tentu ada (konsekuensi) yang harus kita tanggung," tegasnya. (TSA)
Penulis: Bayu Rama