Pangkas Waktu Tempuh, Jabar Bangun Jalur Tengah Selatan Sepanjang 357 Kilometer
Pemerintah Provinsi Jawa Barat membangun Jalur Tengah Selatan untuk memangkas waktu tempuh sekaligus mengembangkan potensi pariwisata.
IDXChannnel - Pemerintah Provinsi Jawa Barat membangun Jalur Tengah Selatan (JTS) untuk memangkas waktu tempuh sekaligus mengembangkan potensi pariwisata di kawasan Jabar bagian selatan.
Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jabar, Koswara mengatakan, feasibility study (FS) jalur ini sudah dilaksanakan sejak 2014.
Adapun analisis dampak lingkungan (Amdal) sudah terbit pada 2016. Lalu, desain awal diluncurkan pada 2019 yang dilanjutkan penyusunan detail engineering design (DED) dan dokumen lingkungan.
"Kemudian pada 2021 kami bikin pradesain. Konsep pembangunannya adalah melebarkan jalan-jalan kabupaten dan jalan desa yang masuk dalam trase ke dalam standarnya jalan provinsi. Jadi jalur baru, membuat koridor baru," terang Koswara.
Rencananya, pembangunan JTS akan terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dimulai dengan pembangunan jalan horisontal tengah Jabar selatan, yakni Lengkong- Sagaranten sepanjang 23,20 kilometer (km).
Kemudian, Sagaranten-Tanggeung 37,55 km disambung Tanggeung-Padasuka/Cipelah 33,79 km, hingga Padasuka/Cipelah-Rancabali 16,84 km. Sehingga, panjang total sesi pertama ini mencapai 111,38 km.
Sesi kedua dimulai dari kawasan Ciwidey-Pangalengan sepanjang 22,12 km lalu Pangalengan-Cikajang 53,48 km disambung Cikajang-Bantarkalong 68,54 km dan Bantarkalong-Kertahayu 101,48 km. JTS sesi kedua memiliki panjang total 245,62 km. "Sehingga, total keseluruhan trase JTS adalah sepanjang 357 km," sebutnya.
Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum yang sempat meninjau lokasi JTS, Rabu (8/9/2021) lalu mengatakan, Pemprov Jabar terus berupaya mengembangkan berbagai potensi daerah di wilayah Jabar bagian selatan.
"Hal itu dilakukan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Jabar bagian selatan," kata Uu.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemprov Jabar, kata Uu, yakni memperbaiki aksesibilitas melalui pembangunan JTS yang diharapkan mampu memangkas waktu tempuh sekaligus mengembangkan potensi pariwisata di wilayah Jabar bagian selatan.
"Keinginan Pak Gubernur membangun akses di Jabar bagian selatan karena Jabar selatan skala prioritas peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.
Menurut Uu, pembangunan JTS untuk menyempurnakan jalan existing atau yang sudah ada saat ini. Jalan eksisting yang berada di bibir pantai itu pun menurutnya mampu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Agar lebih mantap lagi, maka Pak Gubernur ingin membuat JTS. Sehingga, konektivitas lebih cepat, jalan ditempuh bisa setengahnya. Misalnya dari wilayah Lengkong ke Sagaranten sekarang 99 km. Dengan JTS dibangun, cukup 23 km," katanya.
Tidak hanya itu, Uu juga meyakini, pembangunan JTS bakal mendongkrak potensi pariwisata di wilayah Jabar bagian selatan.
"Jadi ini program luar biasa dan juga di daerah tersebut sedang ada pembangunan desa wisata, rata-rata daerah punya potensi desa wisata," katanya. (TIA)