ECONOMICS

Pantau Pembangunan Smelter Freeport, Menteri ESDM: Dorong Hilirisasi Minerba

Atikah Umiyani/MPI 02/03/2024 13:32 WIB

Menteri ESDM Arifin Tasrif meninjau langsung progres pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan JIIPE, Gresik, Jawa Timur.

Pantau Pembangunan Smelter Freeport, Menteri ESDM: Dorong Hilirisasi Minerba. (Foto: Dok. Kementerian ESDM)

IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meninjau langsung progres pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan JIIPE, Gresik, Jawa Timur, yang ditargetkan rampung Juni 2024.

"Saya sangat senang melihat progres pembangunan smelter yang sudah mencapai tahap akhir. Ini merupakan bukti komitmen pemerintah dalam mendorong hilirisasi mineral dan batu bara," ujar Arifin, dikutip Sabtu (2/3/2024).

Ia pun optimis bahwa smelter ini akan dapat beroperasi sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Terlebih lagi, pembangunan smelter ini memiliki beberapa manfaat penting bagi Indonesia.

Pertama, smelter akan meningkatkan nilai tambah mineral dan batu bara. Kedua, smelter akan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar. Ketiga, smelter akan membantu meningkatkan pendapatan negara.

"Pemerintah akan terus memberikan dukungan penuh kepada pembangunan smelter di seluruh Indonesia. Kami berharap smelter ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan negara," imbuhnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Jenpino Ngabdi mengklaim pembangunan smelter hingga saat ini berjalan lancar dan sesuai target.

"Progres pembangunan smelter saat ini sesuai dengan rencana dan siap beroperasi di bulan Juni 2024. Smelter PTFI akan mulai berproduksi di Agustus 2024 dan selanjutnya ramp up mencapai  kapasitas penuh pada akhir Desember 2024," kata Jenpino.

Proyek Ini merupakan smelter kedua PTFI. Smelter pertama dibangun pada 1996 dan dikelola oleh PT Smelting dengan nilai investasi hingga 3,1 miliar dolar Amerika Serikat atau setara Rp48 triliun per akhir Desember 2023.

Smelter tembaga dengan Design Single Line terbesar di dunia ini nantinya mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun. Produk utama smelter adalah katoda tembaga, emas dan perak murni batangan, serta PGM (Platinum Group Metal). Produk samping antara lain asam sulfat, gipsum, dan timbal.

(FRI)

SHARE