Pasokan Dipastikan Aman, Stok Pupuk 1,2 Juta Ton hingga 17 Desember 2023
Pupuk indonesia memastikan pasokan pupuk bersubsidi dan non subsidi aman. Hal itu menyusul kabar terjadi kelangkaan pupuk di daerah.
IDXChannel - Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi memastikan pasokan pupuk bersubsidi dan non subsidi aman. Hal itu menyusul kabar terjadi kelangkaan pupuk di daerah.
Rahmad membantah isu kelangkaan pupuk. Menurutnya, untuk mendapatkan akses pupuk bersubsidi harus dengan aturan.
Di mana, mekanisme penebusan pupuk subsidi cukup menggunakan KTP saja. Nantinya, akan dimintai NIK untuk mengakses data para petani, kemudian kios akan menginput jumlah transaksi penebusan dan petani menandatangani bukti transaksi di iPubers.
Saat transaksi, KTP petani dan pupuk yang ditebus di foto di kios melalui iPubers yang dilengkapi teknologi geo-tagging.
“Pupuk nggak langka, Pak Presiden juga bilang produksinya ada. Pupuk itunkan ada subsidi dan non subsidi, yang subsidi tentu ada aturan untuk penebusan tapi bukan langka, ada. Bisa beli subsidi atau non subsidi,” ungkap Rahmad saat ditemui di tempat kerjanya, ditulis Rabu (20/12/2023).
“Kadang kadang org berfikir non subsidi mahal. Kalau Kita melihatnya kita punya inovasi Makmur, melalui Makmur itu lah meskipun harus menggunakan pupuk non subsidi yang mahal, tapi karena produktivitas meningkat petani bisa lebih sejahtera,” katanya.
Senada, Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana menyebut, hingga 17 Desember 2023 stok pupuk subsidi mencapai 1,2 juta ton.
Dia merinci, jumlah pupuk urea bersubsidi yang diamankan perseroan sebanyak 799.000 ton dan NPK subsidi di angka 415.000 ton. Sementara, stok urea non subsidi mencapai 459.000 ton.
“Stok subsidi per 17 Desember (2023) itu 799.000 ton stok urea subsidi. Untuk stok urea non subsidi itu 459.000 ton. Untuk NPK subsidi itu 415.000 ton, jadi total pupuk subsidi ada 1,2 juta ton itu urea tambah NPK,” ucap Wijaya.
Pupuk Indonesia juga telah menyalurkan 1,3 juta ton pupuk urea, jumlah tersebut merupakan akumulasi dari subsidi dan non subsidi. Sementara, total NPK baik subsidi dan non subsidi yang distribusikan perseroan berada di posisi 500.000 ton.
“Jadi untuk penyaluran sudah 856.000 ton, kalau untuk stok subsidi dan non subsidi itu total sudah sekitar 1,3 juta untuk urea, NPK itu ada sekitar 500.000 ton lebih untuk subsidi dan non subsidi,” papar dia.
(SAN)