ECONOMICS

PBB Serukan Pentingnya Reformasi Keuangan Global

Anggie Ariesta 08/09/2023 05:05 WIB

ekosistem keuangan global perlu meningkatkan likuiditas dengan menambah USD100 miliar Hak Penarikan Khusus yang tidak terpakai.

PBB Serukan Pentingnya Reformasi Keuangan Global (foto: MNC Media)

IDXChannel - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyerukan perlunya melakukan reformasi keuangan global, terutama dengan lebih mengakomodasi kebutuhan negara-negara berkembang.

Upaya reformasi tersebut dinilai Guterres penting dan krusial untuk segera dilakukan, agar sistem keuangan global yang ada dapat lebih sesuai dengan realitas ekonomi dan politik yang ada saat ini.

Hal tersebut disampaikan Guterres saat memberikan keterangan resminya, di hadapan media asing dan nasional, di Media Center Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN, Kamis (7/9/2023).

"Kita perlu membuat mekanisme pembayaran utang yang lebih efektif untuk mendukung penangguhan pembayaran, jangka waktu pinjaman yang lebih panjang, dan suku bunga yang lebih rendah," ujar Guterres, dalam kesempatan tersebut.

Demi kepentingan tersebut, menurut Guterres, ekosistem keuangan global perlu meningkatkan likuiditas dengan menambah USD100 miliar Hak Penarikan Khusus yang tidak terpakai melalui bank-bank pembangunan multilateral.

Langkah tersebut dilakukan dengan menggunakan model yang diusulkan oleh Bank Pembangunan Afrika dan Bank Pembangunan Inter-Amerika.

"Hal ini akan melipatgandakan sumber daya setidaknya lima kali lipat. Dan kita membutuhkan Stimulus Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) setidaknya USD500 miliar per tahun, untuk membantu menyelamatkan TPB," tutur Guterres.

Dengan demikian, lewat semua upaya ini dan juga beragam upaya lain, Guterres berharap ASEAN dapat menjadi contoh bagi dunia, sebagai kekuatan ekonomi hijau global dan perintis transisi energi yang berkelanjutan, adil, inklusif, dan merata.

Terakhir, Guterres menyampaikan PBB bangga menjadi mitra ASEAN dalam mewujudkan visi ini menjadi kenyataan bagi seluruh masyarakat Asia Tenggara. (TSA)

SHARE