Pegawai Pajak Dikabarkan Dapat Bonus, DJP: Kami Masih Fokus
Setelah penerimaan pajak mencapai target hingga 100 persen, beredar informasi pegawai pajak dapat bonus tunjangan kinerja. Tapi DJP mengaku masih fokus.
IDXChannel - Setelah 12 tahun, akhirnya penerimaan pajak mencapai target hingga 100 persen di tahun ini. Sampai dengan 26 Desember 2021, jumlah neto penerimaan pajak sudah sebesar Rp1.231,87 triliun.
Terealisasinya target tersebut menimbulkan informasi mengenai bonus berupa tunjangan kinerja (tukin) bagi para pegawai Ditjen Pajak Kemenkeu. Jumlahnya menyesuaikan dengan target penerimaan pajak yang dicapai.
Menanggapi ini, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Neilmaldrin Noor, mengatakan karyawan pajak belum mendapatkan arahan dalam mendapatkan bonus. Sebab, karyawan pajak masih fokus terus bekerja keras dalam mengumpulkan penerimaan pajak hingga akhir tahun.
"Sementara kami belum mendapat arahan terkait hal tersebut, dan kami masih fokus terus bekerja mengoptimalkan penerimaan pajak di tahun 2021 ini," kata Neilmaldrin Noor saat dihubungi MNC di Jakarta, Selasa (28/12/2021).
Sebagai informasi Dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) no. 211 tahun 2017 Pasal 2 Ayat 2 disebutkan, tunjangan kinerja diberikan paling banyak 10 persen lebih rendah sampai dengan paling banyak 30 persen lebih tinggi dari besaran tunjangan yang tercantum dalam lampiran Perpres dengan memperhatikan keuangan negara.
Pemberian tunjangan kinerja berdasarkan beberapa pertimbangan. Pertama, capaian kinerja organisasi memiliki bobot sebesar 60% dari dasar pemberian tukin. Ini terdiri dari parameter kinerja penerimaan pajak dan kinerja pendukung penerimaan pajak.
Kinerja penerimaan pajak memiliki bobot sebesar 70% dalam capaian kinerja organisasi dan terdiri dari kinerja capaian penerimaan pajak KP, Kanwil DJP, dan KPP termasuk KP2KP yang secara struktural ada di bawah KPP.
Sedangkan kinerja pendukung penerimaan pajak memiliki bobot sebesar 30% dari capaian kinerja organisasi dan terdiri atas unsur perspektif customer, perspektif internal process, dan perspektif learning and growth. (TYO)