Pejabat Fed Peringatkan Tarif Trump Dapat Sebabkan Inflasi Tinggi dan Ekonomi Melambat
Ketua Fed Jerome Powell menegaskan, bahwa ia akan menunggu kejelasan tentang dampak tarif Trump sebelum memutuskan jalur kebijakan moneter ke depannya.
IDXChannel - Anggota Dewan Gubernur Federal Reserve Michael Barr dan Presiden dan CEO Federal Reserve New York John C. Williams memperingatkan, tarif Presiden Trump diperkirakan dapat menyebabkan inflasi tinggi, pengangguran meningkat dan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat pada 2025.
Dikutip dari laman Yahoo Finance Sabtu (10/5/2025), komentar dari kedua pejabat tersebut menyoroti dilema bank sentral saat mencoba mempertimbangkan harga yang stabil serta lapangan kerja ketika dampak sebenarnya dari kebijakan Trump itu masih belum diketahui.
Ketua Fed Jerome Powell menegaskan, bahwa ia akan menunggu kejelasan tentang dampak tarif Trump sebelum memutuskan jalur kebijakan moneter ke depannya. Terlihat, ketika pada Rabu lalu semua pejabat Fed memutuskan untuk mempertahankan bunga acuan Fed dalam kisaran 4,25 persen hingga 4,5 persen.
Gedung Putih memberikan tekanan pada Fed untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga, guna meredam perlambatan ekonomi di masa mendatang. Bahkan, Trump sendiri juga telah berulang kali meminta Fed untuk melonggarkan kebijakannya.
"Powell tidak ingin menurunkan suku bunga karena dia tidak mencintai saya," tutur Trump.
Dia juga mengemukakan kembali pendapatnya bahwa Powell memiliki riwayat terlalu lambat mengambil kebijakan moneter.
"Terlambat, Jerome Powell adalah seorang yang BODOH dan tidak punya petunjuk," kata Trump dalam unggahan media sosial.
Dalam pidatonya di Islandia pada hari Jumat, Anggota Gubernur Fed Barr mengatakan Fed bisa berada dalam posisi sulit jika inflasi meningkat dan pengangguran memburuk. Namun, dia mencatat masih terlalu dini untuk mengetahui bagaimana tarif akan memengaruhi ekonomi karena pada akhirnya belum diketahui.
Seperti pejabat Fed lainnya, Barr yakin suku bunga berada pada level yang baik saat ini meskipun dia menilai tarif yang lebih tinggi dapat mengganggu rantai pasokan global dan menciptakan inflasi yang berlangsung lama.
(kunthi fahmar sandy)