ECONOMICS

Pekerja Migran RI Sumbang Devisa Rp227 Triliun per Tahun, Nomor Dua setelah Sektor Migas

Binti Mufarida 05/11/2024 20:45 WIB

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan, pekerja migran menyumbangkan devisa negara sebesar Rp227 triliun per tahun.

Pekerja Migran RI Sumbang Devisa Rp227 Triliun per Tahun, Nomor Dua setelah Sektor Migas. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan, pekerja migran menyumbangkan devisa negara sebesar Rp227 triliun per tahun. Bahkan, angka ini nomor dua terbesar setelah pendapatan dari sektor minyak dan gas (migas).

"Pekerja migran kita ini setiap tahun rata-rata Rp227 triliun devisa yang dihasilkan untuk negara. Jadi nomor dua terbesar setelah migas," ujar Karding di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (5/11/2024).

Karding pun menuturkan, jika bisa dimaksimalkan dari hulu ke hilir, maka devisa dari para pekerja migran bisa menyalip devisa migas. "Tapi syaratnya bahwa Kementerian Luar Negeri, semua K/L ini harus menjadikan diplomasi pekerja migran ini menjadi target diplomasi kita ke depan," ujarnya.

Selain itu, kata Karding, perlindungan pekerja migran harus tetap dimaksimalkan sesuai dengan mandat dari Presiden Prabowo Subianto. Sehingga, prosesnya harus segera diperbaiki mulai dari perekrutan, penempatan, hingga purna tugas.

"Intinya bahwa seluruh pekerja itu terutama pekerja-pekerja domestik ini mulai kita kurangi. Tapi kita akan perbanyak yang pekerja yang skill atau high skill. Yang low skill kita kurangi sedikit, pelan-pelan kita kurangi Tapi kita ketatkan syarat-syaratnya supaya tidak mudah dieksploitasi," kata dia.

Karding meyakini sektor pekerja migran ini akan banyak membantu pemerintah terutama mengurai pengangguran yang ada dalam negeri.

"Itu akan bisa kita lakukan. Kalau lihat kementerian pekerja migran Filipina, Mereka bisa mendapatkan 20 persen devisa negara, pendapatan negara itu dari pekerja migran. Nah kita negara besar, punya sumber daya yang bagus, Masa' kita tidak bisa mengikuti Filipina?" katanya.

(Dhera Arizona)

SHARE