ECONOMICS

Pelaku Industri Optimistis Triwulan IV/2022 Jadi Titik Balik Pulihnya Properti 

Advenia Elisabeth/MPI 26/05/2022 16:37 WIB

Survei tersebut merangkum pandangan terkini mengenai pasar properti di Indonesia, khususnya awal tahun 2022

Pelaku Industri Optimistis Triwulan IV/2022 Jadi Titik Balik Pulihnya Properti  (foto: MNC Media)

IDXChannel - Lembaga survei independen, Knight Frank Indonesia, menggelar survei bertajuk Indonesia Property Survey yang diikuti berbagai pelaku properti. Survei tersebut merangkum pandangan terkini mengenai pasar properti di Indonesia, khususnya awal tahun 2022.

Senior Research Advisor, Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat menyebutkan sebagian besar responden menilai bahwa kenaikan PPN, tingginya inflasi, dan krisis ekonomi global akan sangat berdampak terhadap perkembangan sektor properti saat ini. 

"Namun optimisme tetap tergambar, apalagi dengan masih adanya insentif PPN DTP yang bisa membantu menggenjot performa subsektor residensial," katanya, Kamis (26/5/2022).

Lebih detail Syarifah memaparkan, 90 persen responden menggambarkan optimisme terhadap akan pulihnya sektor properti di tahun 2022, dikuti dengan 57 persen responden diantaranya yang mengindisikasikan bahwa sektor properti akan sepenuhnya bangkit di triwulan IV tahun ini. 

"Namun, survei juga mencatat beberapa potensi tantangan dan resiko dalam bangkitnya sektor properti," jelasnya.

Kemudian diterangkan Syarifah, sekitar 66 persen responden mengungkapkan bahwa naiknya gelombang inflasi di ranah global dan nasional akan sangat berdampak pada pemulihan sektor properti. 

Survei juga mencatat, 60 persen responden menilai subsektor residensial masih mendominasi sebagai sektor properti yang mampu memiliki performa positif bahkan ditengah berbagai tantangan di atas.

Menariknya lagi, Indonesia Property Survey juga mengungkapkan bahwa selain wilayah Jabodetabek, beberapa kota wisata diprediksi sebagai lokasi yang potensial untuk investasi properti dalam periode 3-5 tahun ke depan, termasuk Bali, Lombok, dan Labuan Bajo.

Tak hanya itu, Penajam Paser Utara, sebagai calon Ibu Kota Negara (IKN) juga dianggap sebagai kota yang potensial untuk investasi properti. 

Country Head Knight Frank Indonesia, Willson Kalip mengatakan rencana pemerintah memindahkan IKN dari Jakarta ke Penajem Paser Utara menjadikan kota tersebut dinilai cukup prospektif untuk investasi properti beberapa tahun ke depan selain Jabodetabek. 

"Perspektif baru juga terbentuk di mana potensi investasi properti melebar dari kawasan bisnis strategis konvensional, namun juga dapat dilakukan pada wilayah dengan pergerakan ekonomi yang berpusat pada pariwisata seperti Bali, Lombok, dan Labuan Bajo," terangnya. (TSA)

SHARE