ECONOMICS

Pelni: Muatan Balik Angkutan Logistik dari Indonesia Timur dan Tengah Kini Naik ke 27 Persen

Iqbal Dwi Purnama 24/07/2025 23:30 WIB

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni mencatat muatan arus balik kapal logistik dari wilayah Timur dan Tengah Indonesia baru mencapai 27 persen.

Pelni: Muatan Balik Angkutan Logistik dari Indonesia Timur dan Tengah Kini Naik ke 27 Persen. (Foto Iqbal Dwi/IMG)

IDXChannel - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni mencatat muatan arus balik kapal logistik dari wilayah Timur dan Tengah Indonesia baru mencapai 27 persen. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan kondisi 2015 atau awal penugasan pemerintah yaitu 0 persen.

Direktur Utama Pelni Tri Andayani menjelaskan, saat ini perseroan setidaknya memiliki 9 kapal logistik. Terdiri dari 3 kapal milik Kementerian Perhubungan sebagai penugasan, dan 6 kapal milik Pelni sendiri, yang mana 1 kapal sebagai cadangan.

Sehingga, saat ini ada 8 kapal logistik yang dioperasikan Pelni untuk melayani rute wilayah barat 1 kapal, wilayah tengah 5 kapal, dan wilayah timur 2 kapal. Muatan kapal berangkat tergolong cukup besar sekitar 73 persen, namun untuk angkutan baliknya masih berada di bawah 30 persen.

"Nah sekarang (2025) sudah ada di posisi 27 persen. Jadi sebenarnya cukup signifikan untuk muatan balik angkutan logistik karena di 2015 masih 0 persen," kata Tri Andayani dalam konferensi pers di Jakarta Utara, Kamis (24/7/2025).

Lebih lanjut, Andayani menjelaskan, kapal logistik Pelni mengangkut komoditas pangan seperti tepung terigu, gula, minyak goreng, daging sapi, beras, daging ayam, kedelai, cabai rawit, dan bawang merah. Selain itu, kapal juga mengangkut material seperti semen, besi baja, triplek, hingga gas elpiji.

Andayani mengatakan keberadaan angkutan logistik dan program tol laut berkontribusi dalam menurunkan disparitas harga antar wilayah. Diperkirakan peningkatan konektivitas logistik ini mampu berkontribusi dalam menekan disparitas harga rerata di kisaran 5-45 persen. Terutama di wilayah Indonesia bagian Timur yang dinilai cukup memberikan dampak terhadap penurunan harga barang.

"Di Indonesia Timur kehadiran kapal logistik memberikan dampak penurunan harga 15-45 persen," kata Andayani.

Pada kesempatan itu, Andayani menambahkan sejak awal penugasan pada tahun 2015 lalu angkutan logistik Pelni telah berhasil mengangkut sebanyak 86.023 kontainer. Berisikan komoditas pangan strategis hingga material konstruksi untuk kebutuhan pembangunan.

"Kalau dampak, terkait penurunan harga, semakin ke timur makin besar penurunannya. Ke Indonesia timur kita membawa kedelai, bawang merah, dan barang penting. Ini punya dampak besar untuk menekan disparitas harga antar wilayah," pungkas Andayani.

(Dhera Arizona)

SHARE