ECONOMICS

Pelonggaran Kebijakan Nol-Covid di China Justru Timbulkan Ketidakpastian

Nia Deviyana 13/12/2022 21:04 WIB

Pemulihan yang begitu cepat dan luas akan berhadapan dengan kondisi yang tidak pasti.

Pelonggaran Kebijakan Nol-Covid di China Justru Timbulkan Ketidakpastian. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Masyarakat China mewaspadai pelonggaran kebijakan nol-Covid19, karena khawatir terhadap penyebaran kembali virus tersebut, yang mengakibatkan pemborosan di tengah ketidakstabilan ekonomi.

Seorang ibu rumah tangga, Jorry Fan mengatakan pelonggaran mendorongnya untuk membatalkan rencana makan di luar selama berminggu-minggu, lantaran khawatir keluarganya tertular Covid-19 setelah China membatalkan pengujian sebagai syarat untuk perjalanan.

"Saya sangat senang karena sebelumnya saya harus melakukan tes asam nukleat hampir setiap hari, jadi ini lebih nyaman," ujar dia dilansir Reuters (13/12/2022).

"Di sisi lain, kami tidak tahu siapa yang aman, kami tidak tahu siapa yang terjangkit virus corona. Jadi kami akan lebih berhati-hati," tambah dia.

Pendapat yang dikemukakan Fan menujukkan alasan para analis tidak mengharapkan pemulihan yang terlalu cepat dan luas di China, karena pemulihan yang begitu cepat dan luas akan berhadapan dengan kondisi yang tidak pasti.

Menurut para ahli, kebijakan pelonggaran diprediksi dapat menyebabkan gelombang infeksi yang dapat mencapai 60% dari populasi 1,4 miliar.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga diperkirakan akan tetap lambat, karena masyarakat enggan untuk berbelanja yang didasari oleh kekhawatiran terus-menerus atas keamanan pekerjaan dan ekonomi yang melambat.

Para ekonom telah menurunkan proyeksi pertumbuhan China pada awal 2023. Penurunan proyeksi tersebut akan memperpanjang catatan hitam pertumbuhan ekonomi China yang saat ini merupakan yang terburuk dalam setengah abad terakhir.

Kepala Ekonom untuk Tiongkok Raya di ING, Iris Pang, mengatakan transisi dari karantina fasilitas isolasi ke karantina rumah tidak akan meningkatkan penjualan ritel secara signifikan.

Kebijakan pelonggaran juga diterapkan secara berbeda di berbagai tempat, karena beberapa wilayah tetap melakukan pembatasan bagi masyarakat yang berasal dari luar daerah.

Di wilayah pusat komersial seperti Shanghai, misalnya, masyarakat tidak memerlukan tes Covid untuk memasuki restoran, tetapi aturan tersebut tetap berlaku bagi mereka yang berasal dari Beijing. (NIA)

Penulis: Ahmad Dwiantoro

SHARE