Pembangunan Smelter Lambat, Menteri ESDM Pastikan Ekspor Bauksit Tetap Disetop
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi melarang kegiatan ekspor bijih bauksit mulai 10 Juni 2023.
IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi melarang kegiatan ekspor bijih bauksit mulai 10 Juni 2023. Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan kebijakan tersebut tetap diberlakukan meskipun progres pembangunan smelter lambat.
"Berdasarkan peninjauan di lapangan 7 dari 8 smelter yang dibangun masih berbentuk tanah lapang. Walaupun dinyatakan dalam laporan hasil verifikasi ditunjukkan kemajuan pembangunan sudah mencapai kisaran 32-66 persen," ujar Arifin saat Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Namun demikian, lanjut dia, ada 4 smelter eksisting yang dapat memberikan peningkatan nilai tambah dari hilirisasi bauksit.
Pada kesempatan yang sama, Arifin menuturkan larangan ekspor tentunya akan mengurangi nilai ekspor bauksit pada 2023.
Arifin mencatat potensi pengurangan nilai ekspor oleh pengusaha bauksit pada 2023 sampai dengan 8,09 juta ton atau setara USD288,52 juta atau Rp4,2 triliun (kurs Rp14.800 per dolar AS).
"Larangan ekspor bauksit ini juga berpotensi pada penurunan penerimaan negara dari royalti bauksit mencapai USD4,96 juta dan akan berdampak pada 1.019 tenaga kerja," paparnya.
"Saat pelarangan ekspor diberlakukan, akan terjadi pengurangan pendapatan negara dan kehilangan kesempatankerja di pertambangan. Namun dari fasilitas pemurnian yang telah beroperasi, terdapat nilai tambah bijih bauksit sebesar USD1,9 miliar, sehingga pemerintah masih mendapatkan manfaat bersih sebesar USD1,5 miliar dan lapangan pekerjaan untuk 7.627 orang," pungkasnya. (NIA)