ECONOMICS

Pemerintah Dorong Startup Kembangkan Energi Bersih Lewat Program Ini

Rizky Fauzan 16/12/2022 19:25 WIB

startup bisa memanfaatkan sumber energi lokal untuk mengakselerasi 100% rasio elektrifikasi dan pengembangan ekonomi pada daerah 3T.

Pemerintah Dorong Startup Kembangkan Energi Bersih Lewat Program Ini. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan Program Renewable Energy Based on Economic Development (REBED) menjadi kesempatan untuk pengembangan startup energi bersih

Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Ketenagalistrikan Sripeni Inten Cahyani mengatakan startup bisa memanfaatkan sumber energi lokal untuk mengakselerasi 100% rasio elektrifikasi dan pengembangan ekonomi pada daerah 3T.

"Kolaborasi antara usaha kecil, BUMD, dan perusahaan swasta menjadi model baru dengan risiko yang rendah dan terjangkau untuk investasi menengah," kata Inten dalam keterangan tertuli, Jumat (16/12/2022). 

Dia menuturkan, program REBED memiliki tujuan meningkatkan akses kelistrikan pada daerah terpencil, mendorong 100% rasio elektrifikasi, dan meningkatkan pengembangan ekonomi lokal dengan menyediakan akses kelistrikan pada daerah belum berlistrik.

"Tujuan yang ingin dicapai dari program REBED antara lain menyediakan akses listrik pada daerah yang belum berlistrik, solusi bagi program LTSHE berganti menjadi inovasi baru, juga untuk mendukung program Tabung Listrik (SPEL/APDAL)," ujarnya. 

Dia berharap dengan adanya kebangkitan startup energi bersih dapat mendorong mobilisasi untuk mencapai tujuan jangka panjang yaitu Net Zero Emission (NZE).

"Baik dari sektor swasta maupun publik, dan berkolaborasi menjadi blended finance," ujarnya. 

Inten menilai bahwa pengembangan ekosistem startup energi bersih membutuhkan kolaborasi pentahelix dari pemerintah, bisnis dan industri, akademisi, organisasi masyarakat sipil, dan media massa.

Dukungan yang dapat diberikan untuk mengakselerasi tumbuhnya startup energi bersih, antara lain menyediakan asistensi teknis dan finansial, mempertajam keahlian dan kapasitas pada teknologi energi baru, serta meningkatkan kesiapan teknologi dan komersialisasi teknologi energi baru.

Selain itu, dibutuhkan pengembangan teknologi, bisnis, dan pasar untuk meningkatkan kompetisi dan penyebaran energi baru terbarukan. 

"Dan yang terakhir adalah memberdayakan gender dan komunitas rentan pada masa krisis dan transisi, melalui keberlanjutan, sehingga kita tidak akan meninggalkan siapa pun," katanya. (NIA)

SHARE