Pemerintah Inggris Pede Kalahkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi IMF
Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt yakin pertumbuhan ekonomi negaranya akan jauh lebih baik dibanding proyeksi pesimis Dana Moneter Internasional (IMF).
IDXChannel - Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt yakin pertumbuhan ekonomi negaranya akan jauh lebih baik dibanding proyeksi pesimis Dana Moneter Internasional (IMF).
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (13/4/2023), IMF memperkirakan ekonomi Inggris akan menyusut 0,3 persen pada 2023 dan hanya tumbuh satu persen tahun depan. IMF juga meproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia yang lambat dan inflasi global yang lengket.
Hunt menolak prediksi suram IMF terhadap perekonomian Inggris. Selain Hunt, Gubernur Bank of England Andrew Bailey juga menyatakan optimismenya terhadap sektor keuangan Inggris.
Pernyataan-pernyataan tersebut disampaikan selama Pertemuan Musim Semi IMF-Bank Dunia di Washington pekan ini. Ini merupakan pertemuan IMF-Bank Dunia yang pertama sejak gonjang-ganjing politik di Inggris tahun lalu.
Pada pertemuan serupa di Oktober 2022, Eks Perdana Menteri Inggris Liz Truss tiba-tiba memanggil pulang menteri keuangannya Kwasi Kwarteng dan kemudian memecatnya. Truss sendiri mengundurkan diri tak lama setelahnya.
Hunt mengatakan negaranya berhasil melewati krisis politik. Kepemimpinan Perdana Menteri Rishi Sunak meningkatkan optimisme terhadap ekonomi Inggris.
“Menteri-menteri yang menghadiri pertemuan ini terlihat lebih yakin terhadap ekonomi Inggris,” kata Hunt.
IMF sebenarnya mengakui perbaikan iklim ekonomi Inggris tahun ini. Sebelumnya, lembaga keuangan internasional tersebut memperkirakan ekonomi Inggris akan menyusut hingga 0,6 persen di 2023.
Angka dari kantor statistik nasional diperkirakan akan menunjukkan bahwa ekonomi tumbuh 0,1 persen di Februari setelah kenaikan 0,3 persen di bulan sebelumnya. Perekonomian kurang lebih datar selama kuartal IV 2022 tetapi sekarang mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.
“Inggris akan benar-benar bangkit dalam setahun ke depan,” kata Hunt.
Hunt menekankan bahwa pengendalian inflasi adalah kunci untuk memulihkan stabilitas ekonomi. BOE menaikkan suku bunga acuannya dari 0,1 persen menjadi 4,25 persen sejak Desember 2021 dan pasar memperkirakan akan ada kenaikan seperempat poin lagi bulan depan.
“Bank-bank sentral memiliki banyak perangkat untuk menangani krisis bank, dan juga memiliki perangkat cadangan untuk mengatasi krisis keuangan,” kata Bailey.
Serangkaian bank-bank regional Amerika Serikat (AS) dan raksasa keuangan Swiss, Credit Suisse, kolaps tahun ini di tengah siklus pengetatan moneter global yang paling agresif dalam beberapa dekade terakhir.
(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)