IDXChannel - Inggris akhirnya akan bergabung dengan pakta perdagangan Indo-Pasifik atau Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) minggu ini.
Ke-11 anggota CPTPP diharapkan memberi lampu hijau aksesi Inggris ke blok perdagangan bebas utama di Asia Pasifik ini pada minggu ini.
Ini menjadi keputusan di luar kebiasaan dengan memasukkan negara Eropa. Inggris akan menjadi anggota baru pertama yang bergabung dengan blok 11 negara tersebut setelah pertama kali ditandatangani pada 2018.
Pakta terobosan pasca-Brexit Perdana Menteri Rishi Sunak dengan Uni Eropa membantu membuka jalan bagi aksesi Inggris akhir bulan lalu.
Juru bicara Departemen Bisnis dan Perdagangan Inggris mengatakan ini merupakan kemajuan besar dalam aksesi Inggris ke CPTPP.
"Pemerintah bekerja untuk memastikan bahwa Inggris bergabung dengan persyaratan yang sesuai untuk bisnis Inggris dan sejalan dengan prioritas domestik,"kata juru bicara Departemen Bisnis dan Perdagangan Inggris.
Para anggota selanjutnya harus menghadapi tugas yang jauh lebih rumit dan bermuatan geopolitik untuk mempertimbangkan posisi China dan Taiwan.
CPTPP dibentuk oleh 11 negara pada tahun 2018 setelah AS menarik diri dari blok dagang Trans-Pacific Partnership.
Setiap anggota baru yang ingin bergabung harus memenuhi aturan dan standar yang ketat, dan semua anggota yang ada harus dengan suara bulat mendukung peserta baru tersebut.
Tak Terlalu Menguntungkan
Masuknya Inggris diperkirakan tidak memiliki banyak dampak ekonomi, mengingat lesunya tingkat perdagangan saat ini.
Ditambah dengan jarak antara Inggris dan negara anggota CPTPP yakni Australia, Brunei, Kanada, Chili, Jepang, Malaysia, Meksiko, Peru, Selandia Baru, Singapura, dan Vietnam, yang cukup jauh.
Sementara Inggris sebelumnya telah memiliki perjanjian perdagangan bebas bilateral dengan sembilan di antaranya, pada berbagai tingkat implementasi.
“Untuk Inggris, keuntungan ekonomi jangka panjang dari CPTPP kemungkinan akan terbatas dibandingkan dampak kerugian ekonomi karena Brexit, seperti yang diprediksi oleh pemerintah Inggris sendiri," kata Minako Morita-Jaeger, peneliti senior di perdagangan internasional di University of Sussex Business School dan U.K. Trade Policy Observatory.
Hubungan bilateral Inggris selama ini sudah terjadi dengan beberapa anggota seperti Jepang, Kanada, Singapura, dan Australia. Sementara negara-negara ini telah menjadi pemain perdagangan utama di blok pasifik
Namun demikian, kerangka kerja ini menjanjikan untuk lebih membuka beberapa pasar untuk Inggris Raya, dengan manfaat lain terkait aliran data dan standar bersama.
Setelah mendapat lampu hijau, pemerintah Inggris harus menerapkan reformasi apa pun yang dianggap perlu untuk memenuhi standar CPTPP dalam jangka waktu tertentu.
Mengutip data pemerintah Inggris, total perdagangan Inggris dengan negara-negara CPTPP meningkat dari £87,8 miliar pada 2016 menjadi £110,7 miliar pada 2019. Namun turun menjadi £90,8 miliar pada 2020. (Lihat grafik di bawah ini.)
Antara 2016 hingga 2020, ekspor barang dan jasa Inggris ke negara-negara CPTPP mewakili 8,3% dari total ekspor Inggris ke dunia.
Sementara impor barang dan jasa Inggris mewakili, rata-rata, 6,9% dari total impor Inggris dari negara-negara CPTPP dan dunia selama. Perdagangan Inggris dengan negara-negara CPTPP juga terjaga stabil selama lima tahun terakhir.
Pada tahun 2021, investasi Inggris di negara anggota CPTPP mencapai 117,3 miliar pound atau setara dengan USD161,4 miliar.