ECONOMICS

Pemerintah Jamin Pasokan BBM, Listrik, dan LPG Aman Selama Ramadan dan Idul Fitri 2025

Cahya Puteri Abdi Rabbi 26/02/2025 16:50 WIB

Kementerian ESDM memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM), listrik, dan LPG aman selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2025 tetap aman.

Pemerintah Jamin Pasokan BBM, Listrik, dan LPG Aman Selama Ramadan dan Idul Fitri 2025. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM), listrik, dan LPG aman selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2025 tetap aman.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyampaikan, pasokan BBM, listrik, dan LPG secara nasional relatif aman. Sebab, pemerintah telah melakukan antisipasi terhadap kemungkinan risiko-risiko yang terjadi pada periode tersebut sejak jauh-jauh hari.

“Biasanya dari Kementerian ESDM akan membentuk posko pemantauan ketersediaan energi baik BBM, LPG maupun kita melihat adanya pemantauan potensi atau mitigasi kebencanaan geologi,” kata Yuliot dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XII DPR RI, Jakarta, Selasa (26/2/2025).

Dari sisi BBM, Yuliot menjelaskan, kondisi ketahanan stok aman baik gasoline, solar, gas oil maupun avtur dengan ketahanan stok 18 hingga 20 hari. Pemerintah berupaya meningkatkan ketahanan stok BBM melalui koordinasi dengan badan usaha BBM.

Peningkatan stok BBM akan dilakukan H-1 Idul Fitri 2025, baik di tingkat penyalur yang tersebar di seluruh wilayah Jawa, Sumatera maupun pulau-pulau kecil untuk mengantisipasi adanya perubahan cuaca esktrem.

“Jadi kami melihat adanya cuaca yang ekstrem. Jangan sampai terjadi kelangkaan BBM di daerah-daerah yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan selama Idul Fitri,” ujar Yuliot.

Tak hanya itu, pemerintah juga akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak yakni Pertamina, Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri, Pemerintah Daerah, Jasa Marga dan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) untuk menjamin ketersediaan stok terutama di jalur mudik.

Lebih lanjut, juga melakukan pengawasan atau monitoring melalui sistem yang ada di BPH Migas, sehingga jika terdapat kelebihan permintaan di suatu daerah bisa dipenuhi sesuai dengan sistem yang sudah disediakan dan meminimalisir hambatan penyaluran BBM untuk transportasi darat, laut dan udara.

Perihal ketersediaan LPG, stok rata-rata saat ini adalah 15,2 hari. Dalam hal ini Kementerian ESDM akan meningkatkan stok secara nasional untuk menjaga kestabilan pasokan.

Pemerintah dan Pertamina menyiagakan 32 terminal LPG, 731 pengisian dan pengangkutan bulk LPG ke Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) dan 6.517 agen LPG yang bisa menyiapkan LPG, baik di pangkalan maupun sub pangkalan.

“Itu untuk penyiapan agen LPG dan pangkalan LPG siaga selama 24 jam di wilayah dengan kebutuhan atau demand tinggi. Kalau demand tinggi tidak diantisipasi justru potensi ada permasalahan,” kata Yuliot.

Yuliot melanjutkan, ketersediaan LPG juga dijaga dengan penambahan pasokan LPG ke agen dan pangkalan. Kemudian, seluruh SPBE telah memperhitungkan perjalanan pengiriman LPG dari depot LPG ke untuk mengantisipasi kemacetan karena adanya peningkatan jumlah arus kendaraan selama Lebaran.

Serta, Dirjen Migas juga melakukan pengawasan lapangan dalam rangka memantau ketersediaan LPG, optimalisasi layanan call center Pertamina 135, dan call center ESDM 136.

Untuk ketenagalistrikan, kondisi sistem kelistrikan sampai dengan 31 Maret 2025 dinilai relatif aman. Sementara itu, perkiraan beban puncak adalah 33.517 megawatt dengan daya mampu pasokan 53.977 megawatt, sehingga terdapat cadangan total sebesar 20.460 megawatt atau 60 persen dari daya mampu. 

“Kalau kita lihat pelaksanaan kegiatan selama Lebaran tahun-tahun sebelumnya terjadi penurunan beban puncak dari hari-hari biasanya, jadi akan terdapat tambahan pasokan sekitar 9.753 megawatt,” ujar Yuliot.

Untuk menjaga ketersediaan tenaga kelistrikan selama periode Ramadan dan Idul Fitri, Kementerian ESDM juga melakukan pengamanan terhadap pasokan energi primer berupa batu bara, gas, BBM. Stok rata-rata batu bara di PLTU di Jawa, Madura dan Bali sebesar 17 hari operasi. Kemudian, di Sumatera, Kalimantan sebesar 24 hari operasi, serta di Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara rata-rata lebih dari 30 hari operasi. 

Pemerintah juga meminta PLN untuk menyiapkan pasokan listrik selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri dengan mengupayakan kecukupan daya pada pembangkit secara umum dalam status normal daripada kapasitas pembangkit terbesar yang beroperasi dan menjaga keandalan jaringan transmisi dan distribusi, dengan melakukan pembatasan terhadap pekerjaan yang berpotensi menimbulkan gangguan kecuali kondisi darurat, serta menyiapkan SPKLU terutama di jalur utama dan tempat wisata. 

“Kondisi stok batu bara dan BBM nasional diusahakan aman pada periode 1 Maret sampai dengan 8 April 2025,” kata Yuliot.

(Dhera Arizona)

SHARE