ECONOMICS

Pemerintah Kaji Aturan Motor Konversi, Pakai Sistem Sewa Baterai

M Fadli Ramadan 15/09/2023 20:19 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang menggodok regulasi baru motor konversi.

Pemerintah Kaji Aturan Motor Konversi, Pakai Sistem Sewa Baterai. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang menggodok regulasi baru motor konversi. Nantinya, konversi motor bensin ke listrik bisa bebas biaya alias gratis. 

Upaya ini dilakukan dengan menggunakan sistem sewa baterai demi memangkas ongkos produksi. Mengingat saat ini motor konversi membutuhkan biaya sekitar Rp14 juta, dan setengahnya hanya untuk baterai.

Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Kelistrikan Sripeni Inten Cahyani mengungkapkan program ini tidak menghilangkan baterai pada motor konversi. Konsumen akan dibebankan biaya sewa bulanan yang besarannya akan ditentukan.

"Menambah ya, tidak menghilangkan baterai tanam. Supaya seperti kurir, gojek yang heavy user 100 km, tidak menambah uang, hanya sewa, sewa bulanan, jadi tidak menambah modal awal," kata Sripeni Inten kepada wartawan di Jakarta, Rabu (13/9/2023).

Sripeni Inten sebelumnya mengatakan bahwa untuk konversi motor di ESDM paling mahal butuh Rp17 juta. Diungkapkan, biaya tersebut sudah termasuk perbaikan kendaraan agar lolos uji tipe di Kementerian Perhubungan.

"Jika metode swap baterai dengan sistem penyewaan ini diterapkan, maka masyarakat tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk konversi motor listrik ini. Malah nol jadinya, karena baterainya sewa saja," ujar Inten.

Apabila terealisasi, Sripeni Inten berharap masyarakat lebih tertarik untuk melakukan konversi. Mengingat saat ini baru ada 5.659 orang yang mendaftar konversi motor untuk mendapatkan subsidi Rp7 juta.

Seperti diketahui, pemerintah saat ini memberlakukan kebijakan subsidi Rp7 juta untuk motor konversi tanpa syarat. Tahun ini, pemerintah menetapkan kuota 50 ribu unit konversi, dan jumlah yang terealisasikan baru 100 unit.

"Ini tinggal menerbitkan perubahan di Menteri ESDM saja. Sudah proses. Kami ngejar tahun ini 50 ribu, tinggal sedikit (waktu tersisa)," ucapnya.

(SLF)

SHARE