Pemerintah Kembangkan Ekonomi Digital, Pengamat: Masih Banyak Pekerjaan Rumah
Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad menilai banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan pemerintah dalam mengembangkan ekonomi digital.
IDXChannel - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan pemerintah dalam mengembangkan ekonomi digital.
Hal ini perlu dilakukan untuk merespons potensi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia melalui nilai transaksi digital (GMV) yang diprediksi oleh Google mencapai USD130 miliar pada 2025.
“Meskipun pasar kita besar, tapi persaingan di sektor ini juga relatif tinggi. Sehingga pemerintah harus melakukan berbagai upaya untuk memanfaatkan potensi ini,” ujar Tauhid kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Senin (20/2/2023)
Pertama, Tauhid menilai pemerintah harus membangun infrastruktur digital yang merata, salah satunya adalah menyediakan jaringan 5G. Menurutnya, pemerintah dapat bekerjasama dengan swasta untuk menyediakan koneksi internet yang lebih cepat dan biaya yang lebih murah kepada masyarakat.
Kedua, regulasi tentang digitalisasi dinilai Tauhid sebagai instrumen penting untuk melakukan transformasi ekonomi digital. Menurutnya, pemerintah masih lambat dalam menyediakan regulasi karena masih banyak aspek - aspek ekonomi digital yang belum diatur, salah satunya adalah mengenai kecerdasan buatan (AI). Padahal, Tauhid mengatakan kecerdasan buatan akan mengubah tatanan di Indonesia.
“Kita masih saja berkutat pada keamanan data, kemarin undang - undangnya memang baru diresmikan, tapi kan belum ada badan yang melindungi data tersebut,” ujarnya.
Ketiga, pendanaan startup digital dari dalam negeri. Ia menilai potensi arus modal keluar (capital outflow) masih sangat besar pada saat ini. Sehingga Tauhid mengatakan pemerintah bisa bekerjasama dengan pihak swasta untuk memberikan pendanaan kepada pelaku tersebut.
“Saya rasa banyak swasta yang mau memberikan pendanaan terhadap produk - produk digital. Pemerintah bisa membantu dengan memberikan dorongan dan insentif agar swasta bisa mendanai lebih banyak terutama di dalam negeri,” katanya.
(FRI)