Pemerintah Klaim Ketersediaan Pupuk Bersubsidi Saat Ini Semakin Baik
ketersediaan pupuk semakin baik setelah Pemerintah menambah alokasi pupuk bersubsidi hingga dua kali lipat di tahun 2024 ini.
IDXChannel - Pemerintah melalui Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengeklaim bahwa ketersediaan dan distribusi pupuk bersubsidi untuk para petani saat ini sudah jauh lebih baik.
Klaim tersebut disampaikan Sudaryono usai mengikuti penanaman cabai dan bawang dalam rangka peluncuran Food Estate Mini di Desa Sena, Kecamatan Batang Kuis, Deliserdang, Sumatra Utara, Minggu (11/8/2024).
Hadir pada peluncuran itu, Pj Gubernur Sumatra Utara Agus Fatoni, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Ali Jamil, Pj Bupati Deliserdang Wirya Al Rahman, Ketua Umum Tani Merdeka Indonesia (TMI) Don Muzakir dan Ketua TMI Sumatra Utara, M Husni.
Menurut Sudaryono, ketersediaan pupuk semakin baik setelah Pemerintah menambah alokasi pupuk bersubsidi hingga dua kali lipat di tahun 2024 ini.
"Saat ini kondisi pupuk sudah lebih baik. Karena alokasi tahun ini naik 2 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini alokasinya 9,5 juta ton," ujar Sudaryono.
Ketersediaan pupuk, lanjut Sudaryono, menjadi lebih baik karena di tahun ini alokasi pupuk bersubsidi didasarkan pada jumlah pupuk yang disiapkan. Bukan pada nilai anggaran subsidi yang disiapkan, seperti yang dilakukan di tahun-tahun sebelumnya.
"Kenapa di tahun-tahun yang lalu kadang-kadang kok pupuknya kurang? Karena yang anggarannya itu pakai uangnya. Kemudian harga pupuknya mahal, sehingga jumlah pupuknya turun dan banyak petani yang mengeluh sulit mendapatkan pupuk," ujar Sudaryono.
Sedangkan masalah yang kini tengah coba diselesaikan Kementerian Pertanian perihal pupuk bersubsidi, dikatakan Sudaryono, adalah keterlambatan pupuk tiba di petani.
Menurut Sudaryono, kendala tersebut harus segera diretas dan dicarikan solusinya, agar tidak mengganggu waktu tanam petani.
"Masalah pupuk tinggal persoalan minor, seperti distributor pupuk yang kekurangan modal. Ada distributor yang harus mengumpulkan uang dulu dari petani untuk menebus pupuk. Ini yang kita lagi tertibkan dengan pupuk Indonesia," ujar Sudaryono.
Keterlambatan pupuk sampai di petani ini, disebutu Sudaryono mengakibatkan delay penanaman. Sudaryono menekankan bahwa dalam pertanian, waktu merupakan komponen penting.
"Tepat waktu. Pupuknya harus tepat waktu. (Pasokan) Airnya juga harus tepat waktu," ujar Sudaryono.
(taufan sukma)