ECONOMICS

Pemerintah Klaim KTT AIS Forum Berdampak Positif pada Pariwisata Bali

Taufan Sukma/IDX Channel 12/10/2023 08:11 WIB

ingkat keterisian (okupansi) hotel di Nusa Dua dan sekitarnya, tempat di mana acara tersebut diselenggarakan, mengalami peningkatan signifikan.

Pemerintah Klaim KTT AIS Forum Berdampak Positif pada Pariwisata Bali (foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah mengeklaim penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States Forum (KTT AIS Forum) 2023 telah memberikan dampak positif pada sektor pariwisata Bali.

Salah satu tolok ukur yang digunakan adalah tingkat keterisian (okupansi) hotel di Nusa Dua dan sekitarnya, tempat di mana acara tersebut diselenggarakan, mengalami peningkatan signifikan.

"Dampaknya dipastikan sangat signifikan. Utamanya dapat dilihat dari tingkat hunian hotel di Nusa Dua dan sekitarnya yang meningkat," ujar Menterian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, dalam keterangan resminya, Kamis (12/10/2023).
 
Sandiaga memproyeksikan dampak dari pertemuan internasional yang mengundang partisipasi dari 51 negara pulau dan kepulauan di seluruh dunia tersebut bisa mencapai USD1,5 juta sampai USD2 juta.

Angka tersebut dikalkulasi dari perkiraan jumlah rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara per kunjungan, yang terhitung sebesar USD1.500.

"Dalam event MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) ini yang terlibat lebih dari 50 negara dan diperkirakan total ada 1.000 peserta, jadi dampaknya bisa sangat signifikan," tutur Sandiaga.

Tidak hanya menyangkut fasilitas akomodasi, Sandiaga meyakini dampaknya juga akan lebih luas termasuk bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Sandiaga menyebut salah seorang pejabat tinggi dari Papua Nugini yang berbelanja produk ekonomi kreatif karya seniman Bali berupa lukisan seharga USD15 ribu.

"Ini menunjukkan kualitas (belanja) wisatawan MICE tinggi, sehingga bisa memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi lokal," ungkap Sandiaga.
 
Lebih lanjut Sandiaga mengatakan bahwa KTT AIS Forum 2023 juga membuka peluang keran investasi pariwisata Tanah Air, khususnya untuk pariwisata berkelanjutan.

Hal tersebut lantaran kegiatan itu diisi dengan berbagai side event yang dihadiri beberapa investor.
 
Secara global, terang Sandi, investasi yang dibutuhkan dalam menunjang pariwisata berkelanjutan sekitar USD100 miliar. Sementara Indonesia sendiri menargetkan nilai investasi di pariwisata berkelanjutan antara USD6 miliar hingga USD8 miliar.

"Namun lebih dari itu semua, yang ingin kita dorong dari Forum Negara Pulau dan Kepulauan ini adalah terwujudnya blue economy dan kesiapan sektor pariwisata dalam menghadapi ancaman perubahan iklim," tegas Sandiaga. (TSA)

SHARE