Pemerintah Naikkan Harga Gabah Petani Rp6.500 per kg, Libatkan TNI dan Polri Pantau Kualitas
Perum Bulog mengingatkan para petani memastikan kualitas gabah yang akan diserap pemerintah.
IDXChannel – Perum Bulog mengingatkan para petani memastikan kualitas gabah yang akan diserap pemerintah. Hal tersebut menyusul dinaikkannya Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani menjadi Rp6.500 per kg.
Wakil Direktur Perum Bulog, Marga Taufiq mengatakan pihaknya melibatkan unsur TNI/Polri, yaitu Babinsa dan Bhabinkamtibmas, untuk memantau kualitas beras yang akan diserap Bulog.
"Saya kira kita sudah mengimbau (petani), bahwa Bulog tidak sendiri. Bersama dengan para penyuluh pertanian, kemudian teman-teman dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas, kita sama-sama memberikan pendampingan kepada petani agar gabahnya sampai ke Bulog," ujarnya saat ditemui di Klaten, Jawa Tengah, Jumat (21/3/2025).
Marga menjelaskan unsur TNI/Polri juga akan memberikan pendampingan kepada para petani dari proses menanam, panen, hingga gabah diserap oleh Bulog.
"Kami di Bulog meminta kepada para Babinsa dan Bhabinkamtibmas, jangan sampai ada yang sengaja membasahi gabahnya, menebang sebelum waktunya, jangan. Ini adalah benar-benar keinginan Bapak Presiden, agar petani bisa mengolah padinya dengan baik, dan kita beli dengan harga yang bagus," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara dan Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Presiden, Prita Laura, mengatakan bahwa pada 2025, pemerintah telah menyuntikkan modal investasi sebesar Rp16,6 triliun ke Perum Bulog.
Investasi tersebut bertujuan agar Bulog bisa menyerap gabah petani dengan HPP baru Rp6.500. Presiden Prabowo berharap kebijakan ini dapat meningkatkan kesejahteraan para petani karena mereka memiliki pendapatan lebih.
"Pemerintah baru-baru ini telah melakukan investasi kepada Bulog sebesar Rp16,6 triliun. Dengan investasi ini, serta pembelian gabah dengan harga yang lebih tinggi, maka praktik-praktik yang selama ini memiskinkan petani dapat dipotong," kata Prita
(NIA DEVIYANA)