ECONOMICS

Pemerintah Resmikan Pabrik Alkes IVD Terbesar di ASEAN, Berlokasi di Cikarang

taufan sukma 06/03/2024 09:27 WIB

Pabrik IDV tersebut dibangun di atas lahan seluas 12.200 meter persegi, dengan bangunan seluas 8.900 meter persegi.

Pemerintah Resmikan Pabrik Alkes IVD Terbesar di ASEAN, Berlokasi di Cikarang (foto: MNC media)

IDXChannel - Pemerintah meresmikan pabrik alat kesehatan (alkes) IDV (In Vitro Diagnostic) terbesar di Asia Tenggara, yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang.

Peresmian pabrik milik PT Virtue Diagnostics Indonesia tersebut dilakukan secara langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, Selasa, 5 Maret 2024.

Pabrik IDV tersebut dibangun di atas lahan seluas 12.200 meter persegi, dengan bangunan seluas 8.900 meter persegi, sehingga diklaim sebagai pabrik alkes IDV terbesar di kawasan ASEAN.

"Tentu kami ingin pemenuhan kebutuhan alkes, khususnya dalam bidang reagen ini, (bisa dipenuhi) dari produksi dalam negeri," ujar Budi, dalam sambutannya.

Menurut Budi, pembangunan fasilitas alkes ini sangat bermanfaat bagi industri alkes dalam negeri, terutama untuk memenuhi salah satu dari sepuluh alat kesehatan yang paling banyak dibelanjakan oleh pemerintah berdasarkan volumenya.

"Terima kasih dan selamat kepada PT Virtue Diagnostics Indonesia. Mudah-mudahan bisa turut membantu membangun ketahanan kesehatan Indonesia yang lebih baik," tutur Budi.

Sementara, Chief Executive Officer sekaligus Founder Virtue Diagnostics Group, Johnson Zhang, menyatakan bahwa pembangunan pabrik ini merupakan strategi global dalam memperkuat basis produksi dan distribusi produk-produk VIRTUEDX Virtue secara keseluruhan.

Langkah ini dilakukan sebagai strategi untuk memasuki pasar IVD di negara-negara Asia Tenggara.

Dengan memiliki basis manufaktur produksi di Indonesia, Virtue Diagnostics Indonesia dapat memenuhi kebutuhan produk domestik dan global akan produk-produk IVD berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.

"Kami berkantor pusat di Singapura. Virtue Grup memiliki RnD R&D centre dan manufacturinge site di Cina, Brazil, dan Indonesia," ujar Zhang.

Menurut Zhang, saat ini pihaknya memiliki lebih dari 60 tenaga ahli yang berpengalaman, untuk mendukung riset dan pengembangan serta produksi produk-produk IVD.

Pihaknya memiliki fasilitas manufaktur yang mampu memproduksi lebih dari 1000 unit instrument per tahun, dan lebih dari 6000 Liter reagen per hari.

Kapasitas produksi tersebut juga masih dapat ditingkatkan sesuai dengan peningkatan kebutuhan yang ada di pasar nantinya.

"Diharapkan dalam waktu satu sampai tahun ke depan kapasitas produksi dapat terus ditingkatkan, sehingga mampu memenuhi kebutuhan reagen Immunologi, Hematologi, Kimia Klinik secara nasional maupun regional," tutur Zhang.

DI lain pihak, Virtue Diagnostics Indonesia Country Manager, Martin Marpaung, mengungkap bahwa produk unggulan dari Virtue Diagnostics Indonesia adalah produk instrument dan reagen imunologi dengan teknologi chemiluminescence (ChLIA), yang saat ini menjadi satu-satunya produk chemiluminescence (ChLIA) yang diproduksi di Indonesia.

"Ada empat grup produk yang tahun ini telah dan akan kami luncurkan di pasar domestik, yaitu produk Immunologi, Hematologi, Kimia Klinik, dan Molekuler, dengan menggunakan merk VERCENTRA untuk Instrument dan VIRTUEDX untuk reagensia," ujar Martin.

Sementara, Virtue Diagnostics Indonesia Sr. Manager Market Development, Kurniasari Endah, menambahkan bahwa pihaknya telah mendapatkan sertifikat Sertifikat standard Standard Industri Alat Kesehatan dan Sertifikat Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik (CPAKB) di bulan Desember 2023 lalu.

Dengan semangat membangun kemandirian industri IVD nasional, Virtue hadir sebagai perusahaan lokal IVD bertaraf Internasional yang mampu memproduksi produk-produk IVD berkualitas tinggi dan memenuhi standar internasional.

"Kami bertekad untuk terus mendukung pemerintah untuk meningkatkan kompetensi manufaktur yang menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi sehingga Virtue Diagnostics Indonesia bisa menjadi manufacturing partner untuk melayani kebutuhan domestik dan regional Asia Tenggara," ujar Kurniasari. (TSA)

SHARE