ECONOMICS

Pemerintah Terbitkan SBR012, Mandiri Sekuritas Proyeksi Pasar Obligasi 2023 Cerah

Cahya Puteri Abdi Rabbi 20/01/2023 09:31 WIB

Mandiri Sekuritas menilai pasar obligasi menunjukkan resiliensinya di 2022 lalu. Pihaknya pun memproyeksi pasar obligasi pada 2023 bakal lebih cerah.

Pemerintah Terbitkan SBR012, Mandiri Sekuritas Proyeksi Pasar Obligasi 2023 Cerah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel -  PT Mandiri Sekuritas menjadi salah satu mitra distribusi produk investasi Saving Bond Retail seri SBR012. Produk Surat Utang Negara (SUN) ritel ini dijual khusus Warga Negara Indonesia (WNI) mulai 19 Januari  hingga 9 Februari 2023 mendatang.

Direktur Mandiri Sekuritas Theodora Manik mengatakan pasar obligasi menunjukkan resiliensinya di 2022 lalu. Pihaknya pun memproyeksi pasar obligasi di 2023 ini akan lebih cerah.

Hal itu didorong oleh tingkat inflasi domestik yang melambat dan terjadinya siklus puncak kenaikan suku bunga. “Kami mengajak masyarakat untuk membangun investasi di SBR012, karena sekarang adalah momen yang tepat untuk memperkuat investasi pasca pandemi,” kata Theodora dalam keterangan resminya, Kamis (19/1/2023).

Selain itu, Theodora menyebut, investasi di SBR berarti memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi nasional, karena dana yang terkumpul akan digunakan oleh pemerintah sebagai pemenuhan target Anggaran Pendapatan dan belanja Negara (APBN).

“Dana yang terkumpul akan digunakan untuk program pemerataan pembangunan, pendidikan dan kesehatan di Indonesia,” ujar dia.

Sebagai informasi, SBR012 menawarkan tiga manfaat utama bagi para investor yaitu, imbal hasil yang menarik, investasi yang terjangkau atau mulai dari  Rp1 juta, serta aman karena dijamin pemerintah. Selain itu, SBR012 kali ini juga ditawarkan dalam dua tipe yakni, SBR012-T2 dan SBR012-T4.

Adapun, kupon SBR012-T2 memiliki tenor dua tahun sebesar 6,5% per tahun dan kupon SBR012-T4 dengan tenor 4 tahun sebesar 6,35% per tahun. Dibandingkan dengan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI 7DRRR) yang saat ini di level 5,5%, selisih atau spread imbal hasilnya sebesar 0,65% untuk SBR012-T2 dan 0,85% untuk SBR012-T4.

Hal menarik lainnya dari produk investasi ini adalah kupon yang menggunakan mekanisme mengambang dengan batas minimal atau floating with floor. Artinya, kupon bisa naik bila suku bunga acuan naik, tetapi tidak akan turun bila lebih rendah daripada batas minimal. Sementara itu, kupon akan ditinjau setiap tiga bulan sekali, dengan mempertimbangkan perubahan suku bunga acuan Bank Indonesia.

“Tanggal berlakunya kupon baru setelah tinjauan adalah per 11 Mei, 11 Agustus, 11 November dan 11 Februari setiap tahunnya,” imbuh Theodora.

SBR012-T2 akan jatuh tempo pada 10 Februari 2025, sementara SBR012-T4 akan jatuh tempo pada 10 Februari 2027. Maksimal pembelian SBR012-T2 yaitu Rp5 miliar per investor dan SBR012-T4 sebesar Rp10 miliar per investor. Niali tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan SBR011.

(FRI)

SHARE