ECONOMICS

Pemkab Bekasi Alokasikan Rp26 M untuk Bangun Trotoar, Begini Komentar Warga

Sindo Dul 28/09/2021 14:07 WIB

Terkait alokasi anggaran Pemkab Bekasi untuk bangun trotoar, berikut komentar warga setempat.

Pemkab Bekasi Alokasikan Rp26 M untuk Bangun Trotoar, Begini Komentar Warga (Dok.Ist)

IDXChannel - Pemerintah Kabupaten Bekasi kembali mengalokasikan anggaran Rp26 miliar untuk membangun trotoar di Jalan Inspeksi Kalimalang. Padahal, sejak dibangun 2018 lalu, trotoar itu lebih banyak dihuni para pedagang dan parkir kendaraan dari pada para pejalan kaki. Apalagi di masa pandemi, pembangunan trotoar sepertinya bukan kebutuhan mendesak. 

Pada 2018 lalu, sedikitnya Rp 10 miliar dianggarkan Pemkab Bekasi untuk membangun trotoar. Setahun berselang, Rp 12,8 miliar kembali dikucurkan untuk pembangunan trotoar di Kalimalang. Hasilnya, trotoar itu kini hanya dihuni para pedagang untuk berjualan. Sisanya, trotoar hancur karena lebih sering digunakan untuk parkir kendaraan ketimbang berjalan kaki.

Berbeda dengan Kota Bekasi atau pun DKI Jakarta yang sudah menjadi jalan protokol, Jalan Inspeksi Kalimalang di Kabupaten Bekasi masih menjadi jalur alternatif. Tidak ada pusat keramaian atau bahkan perbelanjaan di lokasi itu. Sehingga trotoar sepertinya belum sepenuhnya dibutuhkan karena jarang orang berjalan kaki di jalur tersebut.

Belum lagi Kalimalang yang gersang ditambah dengan banyaknya pabrik di lokasi tersebut, termasuk batching plan membuat trotoar semakin mubazir. Jangankan untuk berjalan kaki, bagi pengendara sepeda motor saja perlu masker dan helm dengan kaca tertutup karena banyaknya debu yang berterbangan.

Sehingga trotoar yang dilapisi keramik kasar itu lebih banyak digunakan untuk para pedagang berjualan. Bahkan terdapat beberapa warung nasi mendirikan bangku dan meja makan di atas trotoar, lengkap dengan atapnya.

”Ya kalau trotoar saya enggak paham. Saya pakai aja (untuk pelanggan makan),” kata Reza Raditya (40), warga setempat.

Selain warung makan, terdapat pula beberapa bengkel yang memerbaiki mobil pelanggannya di atas trotoar. Berdasarkan pantauan di lapangan, trotoar yang tidak digunakan untuk pejalan kaki itu, pada beberapa titik mulai hancur. Tahun ini, trotoar mubazir itu kembali dibangun. Apalagi, kondisi masyarakat Bekasi sedang terdampak Covid-19.

Tahun ini, pembangunan trotoar dianggarkan pada Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi. Anggaran itu terdiri dari penataan Jalan Kalimalang (Tegaldanas-Tegalgede) sebesar Rp 15,8 miliar, pembangunan saluran dan trotoar batas kota-Cibitung sebesar Rp 5 miliar.

Pembangunan lanjutan drainase dan trotoar ruas Tegalgede-Tegaldanas Rp 3,9 miliar dan penataan Jalan Kalimalang Cibitung-Tegalgede sebesar Rp 2 miliar. Pada tahun kedua pandemi melanda, sejumlah anggaran infrastruktur kembali dialihkan untuk penanganan covid-19. Hanya saja, pembangunan trotoar senilai Rp 26 miliar itu justru lolos dari refocusing anggaran.

Berbeda dengan anggaran pembangunan rumah tidak layak huni milik warga yang malah dibatalkan oleh Pemkab Bekasi. Padahal, rencananya ada 2.500 rumah yang akan dibangun. Seturut dengan itu, pembanguan sejumla ruang kelas yang rusak di sekolah  pun dibatalkan karena anggarannya digunakan untuk penanganan Covid-19. 

(IND) 

SHARE