ECONOMICS

Pemulihan COVID-19 China Bikin Harga Minyak Mentah Ada di Level Tertinggi

Selfie Miftahul Jannah 17/01/2023 02:00 WIB

Harga minyak mentah bertahan di level tertinggi tahun ini. Kondisi tersebut ditopang oleh adanya pelonggaran pembatasan COVID di China.

Pemulihan COVID-19 China Bikin Harga Minyak Mentah Ada di Level Tertinggi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga minyak mentah bertahan di level tertinggi tahun ini, kondisi tersebut ditopang oleh adanya pelonggaran pembatasan COVID di China.

Melansir Reuters, kondisi di China meningkatkan ekspektasi pasar bahwa importir minyak mentah utama dunia itu konsumsinya akan kembali pulih.

Adapun minyak mentah Brent turun 38 sen, atau 0,45% menjadi USD 84,90 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 26 sen, atau 0,33%, pada USD79,60 per barel, di tengah perdagangan selama hari libur umum AS hari Senin.

Kemudian kedua kontrak naik lebih dari 8% minggu lalu. Angka kenaikan itu merupakan yang terbesar sejak Oktober 2022, setelah impor minyak mentah China naik 4% YoY di bulan Desember 2022.

Sementara perkiraan kebangkitan perjalanan untuk liburan Tahun Baru Imlek di akhir minggu meningkatkan prospek permintaan bahan bakar yang digunakan dalam transportasi.

Tingkat lalu lintas di China pulih dari rekor terendah setelah pelonggaran pembatasan COVID-19, menghasilkan permintaan yang lebih kuat untuk produk minyak mentah dan minyak.

"Sementara prospek China telah berubah, harus dicatat bahwa normalisasi permintaan minyaknya akan bertahap . Seperti yang terjadi, pemulihan minyak China tetap diantisipasi daripada direalisasikan," kata analis PVM Stephen Brennock.

Sebagai informasi, pekan ini OPEC dan IEA akan merilis laporan bulanan mereka. Saat ini, para investor tengah menantikan rilis laporan tersebut sebagai acuan terhadap prospek permintaan dan pasokan global.

Investor juga akan mencari petunjuk tentang prospek dari Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos yang dibuka pada hari Senin dan akan mengamati pertemuan Bank of Japan (BOJ) minggu ini untuk menentukan apakah akan mempertahankan kebijakan stimulusnya yang sangat besar.

(SLF)

SHARE