Pemulihan Ekonomi Tidak Merata, Inflasi China Turun
Inflasi konsumen China pada Maret mencatat laju paling lambat sejak September 2021.
IDXChannel - Inflasi konsumen China pada Maret mencatat laju paling lambat sejak September 2021. Perlambatan inflasi disebabkan harga pangan yang lesu.
Sementara itu, deflasi produsen kembali meningkat, memperpanjang penurunan harga selama enam bulan berturut-turut.
Menurut Biro Statistik Nasional (NBS), indeks harga konsumen (CPI) untuk Maret 2023 naik 0,7 persen . Bulan sebelumnya, CPI mengalami kenaikan sebesar 1,0 persen.
"Laporan inflasi China pada Maret menunjukkan bahwa ekonomi China sedang menjalankan proses disinflasi,” kata Zhou Hao, ekonom di Guotai Junan International, dilansir Reuters pada Selasa (11/4/2023).
“Ada ruang yang lebih besar untuk pelonggaran kebijakan moneter untuk meningkatkan permintaan," lanjutnya.
Inflasi harga makanan melambat menjadi 2,4% persen dari 2,6 persen di bulan sebelumnya. Pada basis bulan ke bulan, harga pangan turun 1,4%. Pemerintah menetapkan target rata-rata inflasi konsumen pada 2023 sekitar tiga persen.
Beijing berjanji untuk meningkatkan dukungan bagi ekonomi China yang mencatat salah satu kinerja terburuknya dalam hampir setengah abad pada 2022 karena pembatasan Covid-19 yang ketat.
Data terbaru menunjukkan pemulihan ekonomi China tetap tidak merata di Maret 2023. Sektor jasa mengalami pemulihan yang kuat tetapi sektor manufaktur kehilangan momentum di tengah lemahnya pesanan ekspor.
Bank sentral negara memangkas rasio persyaratan cadangan bank bulan lalu untuk mendukung ekonomi di tengah berbagai hambatan, termasuk ekspor yang lemah dan melemahnya sektor properti. (WHY)