Pencoblosan Pemilu Tiba, Ekonom Sebut Perputaran Uang akan Lebih Besar
Jumlah perputarannya jauh lebih besar jika dibandingkan kondisi normal.
IDXChannel - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memastikan terjadi perputaran uang yang lebih besar pada saat pencoblosan dalam Pemilu 2024.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menyebut, jumlah perputarannya jauh lebih besar jika dibandingkan kondisi normal.
Alasannya, pengeluaran (spending) uang tidak hanya terjadi di masyarakat, namun juga bagi partai politik, Capres-Cawapres, hingga Caleg. Bahkan, perputaran itu berdampak positif bagi perekonomian nasional.
Menurutnya, jika perputaran uang sepanjang momentum pemilu berada di angka Rp 100 triliun sampai Rp 180 triliun, maka akan menjadi stimulus positif bagi pertumbuhan ekonomi di kuartal 1/2024 mendatang.
“Positif (dampak), tapi tergantung perputaran uangnya, misalnya Rp 100 triliun atau maksimal Rp 170 triliun- Rp 180 triliun ya, dampaknya gak sampai besar sekali langsung pertumbuhan ekonomi mulai melejit, nggak!,” ujar Tauhid saat dihubungi, Rabu (14/2/2024).
Dia mencatat, selama gelaran pesta demokrasi angka pengeluaran atau spending keuangan jauh lebih besar, terutama dilakukan oleh partai politik (parpol), Capres-Cawapres, dan Caleg.
Hal senada juga berlaku bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) sebagai lembaga penyelenggara dan pengawasan pemilu.
“Dampaknya karena tadi yang saya sebutkan untuk konsumsi, untuk peraga (kampanye), untuk iklan dan sebagainya. Paling 0,0 sekian persen lah, gak besar banget,” paparnya.
(SAN)