Pendanaan UMKM Melalui Fintech P2P Lending Terus Tumbuh Tiap Bulan
Sektor fintech P2P lending tak lagi sebatas memberi pinjaman untuk sektor konsumtif, tetapi masuk ke sektor produktif seperti UMKM.
IDXChannel – Sektor fintech pear to pear lending terus berkembang. Pinjaman pun tak lagi sebatas untuk sektor konsumtif, tetapi masuk ke sektor produktif seperti Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Rata-rata pendanaan untuk UMKM pun menunjukkan angka yang cukup stabil dan cenderung bertumbuh.Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Sunu Widyatmoko dalam acara Media Press Club.
"Mei to Mei angkanya cukup stabil dan memiliki kecenderungan untuk tumbuh dari bulan ke bulan, jadi ini menunjukkan bahwa sektor produktif ini tetap menjadi salah satu sokoguru yang kuat," ungkap Sunu kepada wartawan, Jumat (22/7/2022).
Selama ini menurutnya kabar yang sering terdengar adalah terkait dengan pinjaman online (pinjol) ilegal, sehingga fintech selalu dikonotasikan dengan pinjaman konsumtif.
"Data ini membantah bahwa sebetulnya sektor produktif yang tercatat dari segi jumlah cukup besar dari bulan ke bulan," pungkasnya.
Bahkan menurutnya tidak menutup kemungkinan, untuk pinjaman multiguna atau pinjaman tunai jangka pendek sebagian digunakan untuk kegiatan produktif.
"Tetapi tidak ada bukti yang men-support secara pasti, karena orang tersebut meminjam melalui mekanisme multiguna karena lebih cepat, tetapi kegunaannya mendukung untuk kegiatan usahanya," ujarnya.
Sunu menjelaskan bahwa ini merupakan tantangan untuk para pelaku fintech P2P Lending. Sehingga bisa lebih tajam dalam mengidentifikasi sektor informal dan mikro agar bisa mendapat pendanaan.
"Saya rasa ini merupakan tantangan buat kita semua, bagaimana ekosistem digital dapat tersedia sehingga pinjaman-pinjaman mikro tetap bisa di-support dengan biaya bunga yang lebih kompetitif," ujarnya.
(FRI)