ECONOMICS

Pendapatan Ekspor Gazprom Terancam Turun 50 Persen di 2023

Wahyu Dwi Anggoro 15/02/2023 06:58 WIB

Hilangnya konsumen Eropa dapat memangkas pendapatan ekspor Gazprom hingga 50 persen pada 2023.

Pendapatan Ekspor Gazprom Terancam Turun 50 Persen di 2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Hilangnya konsumen Eropa dapat memangkas pendapatan ekspor Gazprom hingga 50 persen  pada 2023. Penurunan tersebut juga akan mempengaruhi pendapatan pajak Rusia.

Ekspor yang dilakukan oleh Gazprom, salah satu pembayar pajak terbesar di Rusia, menyusut setelah  Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi di Ukraina. Invasi tersebut memicu serangkaian sanksi dari Barat.

Menurut perhitungan Reuters, pendapatan ekspor Gazprom mungkin turun menjadi USD3,4 miliar pada Januari 2023 dari USD6,3 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya akibat penurunan pasokan gas ke Eropa.

Jika tren ini berlanjut, pendapatan ekspor Gazprom sepanjang tahun bisa berkurang setengahnya dibandingkan tahun 2022 ketika volume ekspornya juga turun hampir setengahnya.

Pada 2022, volume ekspor Gazprom turun 46 persen, menurut data perusahaan. Perhitungan Reuters menemukan bahwa Gazprom masih dapat mencatat rekor pendapatan sebesar USD80 miliar karena harga yang lebih tinggi.

Situasi di 2023 mungkin lebih sulit karena harga gas internasional telah turun dan jumlah gas yang dipasok ke Eropa jauh lebih kecil dibandingkan tahun lalu.

Menurut proyeksi beberapa analis, ekspor Gazprom ke negara-negara selain negara bekas Uni Soviet dapat mencapai sekitar 50-65 miliar meter kubik (bcm), tidak termasuk pasokan ke China.

"Pasokan ke Turki (sekitar 30-32 bcm), China (15,5 bcm dan meningkat menjadi 25-30 bcm pada tahun 2023) dan CIS (bekas Uni Soviet) sekitar 25 bcm tidak akan dapat menggantikan pasar UE," Loko-Invest yang berbasis di Moskow mengatakan dalam sebuah ulasan.

Kementerian Perekonomian memperkirakan harga ekspor Gazprom untuk tahun 2023 sebesar USD700 per 1.000 meter kubik. Jika perhitungannya benar, pendapatan ekspor Gazprom bisa mencapai antara USD35 miliar dan USD46 miliar tahun ini.

Putin sempat mengatakan Rusia telah berpaling dari Barat dan akan mengembangkan pasar baru untuk minyak dan gasnya. Namun, hal tersebut membutuhkan waktu.

“Untuk mewujudkan potensi penuh dari konsep tersebut, Rusia harus melakukan banyak pekerjaan dengan mitra di kawasan, yang masih memungkinkan, tetapi membutuhkan waktu,” kata Sergei Kapitonov dari pusat Proyek Skoltech untuk transisi energi dan ESG.

(WHY)

SHARE