ECONOMICS

Penderita Diabetes Berisiko Kematian Bila Terpapar Covid-19

Muhammad Sukardi 25/02/2022 09:41 WIB

Kemenkes mengeluarkan data terbaru angka kematian akibat Covid-19. Salah satunya, pasien Covid-19 yang memiliki komorbid diabetes juga berisiko kematian.

Penderita Diabetes Berisiko Kematian Bila Terpapar Covid-19 (FOTO: Ilustrasi/MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan data terbaru angka kematian akibat Covid-19. Salah satunya, pasien Covid-19 yang memiliki komorbid diabetes juga berisiko tinggi wafat.

"Hingga 19 Februari, dari 2.484 pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19, 73 persen belum divaksinasi dosis lengkap. Lalu, 53 persen di antara pasien meninggal adalah lansia dan 46 persen memiliki komorbid," terang Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan resmi, Jumat (25/2/2022).

Bicara soal komorbid paling berisiko, Siti Nadia menjelaskan bahwa diabetes melitus jadi komorbid paling berisiko tinggi.

"Komorbid terbanyak yang ditemukan di pasien meninggal akibat Covid-19 adalah diabetes melitus dan bahkan 21 persen pasien memiliki komorbid lebih dari satu," kata Siti Nadia.

Siti Nadia pun tak pernah berhenti meminta kepada masyarakat yang belum divaksin dosis lengkap untuk segera mendapatkan vaksin Covid-19. Semakin memperketat protokol kesehatan juga diperlukan untuk memperkecil peluang terpapar dan terinfeksi Covid-19 varian Omicron.

"Dengan memperketat protokol dan melengkapi vaksinasi, itu tak hanya meminimalisir risiko terpapar, tapi juga mengurangi risiko dirawat di rumah sakit akibat Covid-19," tambah Siti Nadia.

Kemenkes melaporkan bahwa hingga 24 Februari 2022 pukul 18.00 WIB, vaksinasi dosis 1 sudah diberikan ke 190.451.216 (91,45 persen) penduduk dan vaksinasi dosis 2 sudah diberikan ke 143.032.523 (68,68 persen) penduduk. Sementara itu, vaksinasi dosis 3 atau booster sudah diberikan ke 9.460.949 (4,54 persen) penduduk.

Data terbaru dari Kemenkes menunjukkan vaksinasi dosis lengkap mengurangi risiko kematian hingga 67 persen. Sementara itu vaksinasi booster mengurangi risiko kematian hingga 91 persen. (RAMA)

SHARE