ECONOMICS

Peneliti Sebut Vaksin Covid-19 Spray Berpotensi Ampuh Lawan Omicron

Muhammad Sukardi 13/12/2021 09:45 WIB

Kemunculan varian Omicron membuat peneliti di seluruh dunia menggali lebih jauh vaksin Covid-19 yang ada sekarang ini.

Peneliti Sebut Vaksin Covid-19 Spray Berpotensi Ampuh Lawan Omicron

IDXChannel - Kemunculan varian Omicron membuat peneliti di seluruh dunia menggali lebih jauh vaksin Covid-19 yang ada sekarang untuk memastikan apakah antibodi yang dihasilkan masih cukup ampuh lawan Covid-19. 

Hasil penelitian yang diterbitkan dalam Science Immunology menemukan bahwa vaksin Covid-19 spray atau vaksin melalui hidung cukup efektif melawan varian Omicron maupun Delta. 

"Respons antibodi paling kuat mungkin ada di pintu masuk paru-paru, yaitu hidung, dalam upaya melawan varian baru Covid-19 seperti Delta maupun Omicron," terang Akiko Iwasaki dari Universitas Yale, Profesor Imunobiologi Waldemar Von Zedwitz, dan beberapa peneliti senior lainnya yang terlibat dalam studi tersebut, dikutip MNC Portal dari Fox News, Senin (13/12/2021). 

Studi yang juga melibatkan Icahn School of Medicine di Mount Sinai, New York, itu pun menemukan bahwa vaksinasi intranasal (diberikan melalui hidung) dapat memberikan perlindungan lebih luas terhadap virus yang masuk melalui pernapasan. Studi ini dilakukan pada tikus. 

Mengapa vaksinasi spray efektif melawan Omicron? 

Peneliti menjelaskan bahwa selaput lendir memiliki garis pertahanan sendiri yang dapat melawan patogen udara. Jaringan lendir menghasilkan sel-sel yang mengeluarkan Imunoglobin A (IgA), yang merupakan antibodi melawan penyakit. 

Antibodi tersebut bekerja secara lokal pada lapisan mukosa hidung, paru-paru, dan perut dengan cara yang berbeda tergantung virusnya. Antibodi IgA juga yang kemudian membangkitkan respons imun di seluruh sistem. 

Antibodi IgA sendiri sudah terbukti dapat melawan patogen usus. Kini, para peneliti memiliki hipotesis bahwa IgA juga dapat menghasilkan respons imun lokal yang dapat melawan virus pernapasan dengan baik. 

"Pertahanan tubuh terbaik ada di pintu masuk, ini yang kemudian mampu melawan virus yang mencoba masuk," kata Iwasaki. 

Bagaimana studi dilakukan? 

Peneliti menggunakan tikus untuk menguji vaksin spray dalam studi ini. Jadi, kelompok tikus dibagi menjadi dua, tikus yang diberikan vaksin melalui  hidung dan melalui suntikan. Lalu, peneliti memaparkan tikus tersebut dengan berbagai jenis virus, termasuk virus influenza. 

Hasilnya diketahui bahwa tikus yang disemprotkan vaksin intranasal lebih terlindungi dari influenza, dibandingkan tikus yang disuntikkan vaksin melalui aliran darah. 

Temuan lain dari studi ini adalah vaksin spray mampu menginduksi antibodi yang melindungi tikus dari berbagai jenis flu, bukan hanya influenza ternyata. Hasil ini tidak terjadi pada tikus yang disuntik vaksin. 

"Hanya vaksin spray yang mampu mengsekresi IgA ke paru-paru, yang mana virus pernapasan masuk pertama kali ke dalam tubuh," papar Iwasaki.

Tim Yale saat ini sedang menguji jenis vaksin hidung terhadap varian baru Covid-19 pada model hewan. Jika vaksin intranasal terbukti aman dan efektif pada manusia, Iwasaki mengatakan bahwa tim membayangkan vaksin hidung bisa digunakan sebagai vaksin booster untuk memberikan alternatif penangnan pandemi.

(NDA) 

SHARE