ECONOMICS

Pengadaan Barang dan Jasa Hulu Migas Tembus Rp91 Triliun di 2022

Atikah Umiyani/MPI 12/02/2023 18:30 WIB

Sepanjang 2022 nilai pengadaan barang dan jasa industri hulu migas nasional mencapai USD6,08 miliar atau sekitar Rp91 triliun. 

Pengadaan Barang dan Jasa Hulu Migas Tembus Rp91 Triliun di 2022. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus mendorong penggunaan produk dalam negeri dalam setiap kegiatan usaha.

Tahun ini, SKK Migas akan fokus mengembangkan dan mengintegrasikan kemampuan para produsen lokal, sehingga menghasilkan produk baru yang mampu menjawab kebutuhan industri hulu migas nasional.

Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko, menjelaskan sepanjang 2022 nilai pengadaan barang dan jasa industri hulu migas nasional mencapai USD6,08 miliar atau sekitar Rp91 triliun. 

Dari nilai tersebut, persentase Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) komitmen mencapai 64,75% (cost basis) atau 7% lebih di atas target komitmen TKDN 2022 yang sebesar 57%.

Dibandingkan 2021, nilai pengadaan barang dan jasa hulu migas naik lebih dari USD2 miliar Rp30 triliun. Penggunaan TKDN-nya juga tumbuh 6% dari 58,95% menjadi 64,75 persen. 

"Ini menunjukkan kemampuan pabrikan lokal dalam memenuhi kebutuhan industri hulu migas terus bertumbuh," kata Rudi dalam keterangan resminya, Minggu (12/2/2023). 

Sementara itu, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi, mengatakan sejak 2021 SKK Migas mengimplementasikan Program Peningkatan Kapasitas Nasional melalui pembinaan kapasitas daerah di 5 wilayah operasi, pengembangan kapasitas nasional, dan pembinaan pabrikan dalam negeri untuk memasuki pasar internasional. 

"Kami menjalankan Program Penilaian Bersama yang diikuti 29 pabrikan lokal pada tahun 2021, dan 47 pabrikan di tahun 2022. SKK Migas bahkan sudah menerbitkan Buku Kemampuan Nasional 2021," paparnya.

Prinsipnya, lanjut Erwin, SKK Migas akan terus mendorong terciptanya produk tiga aspek keunggulan untuk mendukung kebutuhan kegiatan operasi migas, yaitu quality (kualitas), price (harga) dan delivery atau waktu penyerahan. 

Semua ini dilakukan dalam rangka memenuhi target produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan produksi gas 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030. 

Dalam kesempatan itu Erwin mengungkapkan keberhasilan beberapa pabrikan lokal yang sukses menembus pasar ekspor. 

Keberhasilan ini tak lepas dari program pengembangan serta kegiatan business match-making yang difasilitasi SKK Migas di ajang Oil and Gas Malaysia dan event ADIPEC di Abu Dhabi pada 2022.

Soni, mewakili PT Teknologi Rekayasa Katup (TRK) -- yang memproduksi katup (valve) sebagai alat pengontrol fluida minyak dan gas-- mengungkapkan pihaknya sedang menjajaki penambahan volume ekspor. 

"Sudah ada yang kita kirim keluar. Kami masih bernegosiasi untuk penambahan volume," katanya tanpa merinci nilai ekspornya.

Direktur Utama PT Luas Birus Utama, Bambang Sukmonojati juga mengapresiasi penyelenggaraan Forum Kapasitas Nasional 2022. 

"Produk kami lebih dikenal, tak hanya di industri hulu migas. Sekarang ada beberapa perusahaan energi yang meminta pasokan dari kami," katanya. 

PT Luas Birus Utama merupakan pabrikan yang memproduksi berbagai bahan kimia untuk optimisasi sumur migas (Chemical OER).

Tahun ini Forum Kapasitas Nasional akan kembali diadakan di Jakarta pada 26-27 Juli 2023 dengan tema 'Pengembangan Integrasi Kapabilitas Dalam Negeri dalam rangka Peningkatan Kapasitas Nasional'. (NIA)

SHARE