Pengamat Minta Pemerintah Segera Impor Beras
Penambahan pasokan beras oleh Bulog sebanyak 500 ton tergolong sedikit untuk memenuhi perut penduduk Indonesia yang puluhan juta jiwa.
IDXChannel - Pengamat Kebijakan Publik, Alamsyah Saragih menilai, penambahan pasokan beras oleh Bulog sebanyak 500 ton tergolong sedikit untuk memenuhi perut penduduk Indonesia yang puluhan juta jiwa dari sabang samapai merauke. Oleh karena itu, menurutnya peningkatan stok melalui impor perlu dilakukan dalam waktu dekat.
"Menurut saya jumlah 500 ton beras itu bukan sesuatu yang terlalu besar. Untuk penduduk sebanyak Indonesia, bukan jumlah yang terlalu besar, tapi lebih untuk stabilisasi temporer," ujar Alamsyah saat berdialog di acara PATAKA yang mengusung tema Polemik Menimbang Impor Beras di Tengah Klaim Surplus, Selasa (29/11/2022).
"Jadi ke depan, dalam waktu pendek, tingkatkan saja stok Bulog melalui impor," sambungnya.
Lanjut dia mengatakan, meningkatkan stok Bulog melalui impor ini bukan tanpa alasan, tidak lain juga untuk memitigasi eskalasi harga akibat pengadaan dalam negeri.
"Menurut saya situasinya bukan apa-apa, walaupun stok cukup tapi sirkulasi barang itu menghendaki proses impor yang cukup cepat. Agar eskalasi dalam tiga bulan ke depan itu tidak melonjak harganya," ungkap Alamsyah.
Ia pun mewanti-wanti, jika pasokan pasokan di dalam negeri tidak segera ditangani maka akan menjadi masalah baru di tahun-tahun berikutnya.
"Kita tetap harus waspada apabila perubahan global terus berlanjut di 2023 dan 2024," tukasnya.
Senada, Pedagang beras Pasar Induk Cipinang juga mendesak pemerintah untuk melakukan impor beras. Sebab, pasokan di pedagang kian menipis alhasil tidak cukup memenuhi permintaan warga DKI Jakarta.
"Menurut kami para pelaku pasar, pemerintah harus segera mengimpor sebab kalau seandainya pemerintah tidak mengimpor, wasalam. Nanti sama -sama kita buktikan bulan Desember sampai Februari yang akan datang," ujar Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (KKPIBC), Zulkifli Rasyid.
Ia menilai, langkah impor beras tidak ada salahnya apabila stok di dalam negeri tidak mampu mencukupi permintaan. Sebab, jika tidak demikian, bisa-bisa pedagang bisa gulung tikar karena tidak ada barang yang dijual.
"Kita boleh-boleh aja impor di saat kita perlu sementara kita tidak boleh impor di saat panen dan beras berlebih," terang pria yang akrab disapa Zul itu.
(NDA)